Kisah Gayatri Menolak Jabatan Raja Majapahit gegara Pilih Jadi Biksu
JAKARTA, iNews.id - Kisah Gayatri, salah satu istri almarhum Raden Wijaya yang juga ibu tiri Jayanagara, menolak menjadi Raja Majapahit. Diceritakan, jika Gayatri lebih memilih menjadi bhiksuni.
Saat Raja Jayanagara yang meninggal secara mendadak usai ditikam Ra Ranca, tabib istana Kerajaan Majapahit, menimbulkan polemik. Jayanagara yang belum mempunyai anak dipermasalahkanan, kerjaan bingung siapa penerus tahta Raja Majapahit.
Situasi ini akhirnya nantinya menaikkan Tribhuwana Tunggadewi ke tampuk kekuasaan Raja Majapahit. Tetapi sebenarnya yang berhak naik tahta adalah Gayatri, salah satu istri almarhum Raden Wijaya yang juga ibu tiri Jayanagara.
Tetapi berdasarkan buku "Sandyakala di Timur Jawa 1042-1257 M:Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit" tulisan Prasetya Ramadhan, Gayatri enggan menjadi Raja Majapahit. Dia memilih melepaskan ambisi duniawinya dengan menjadi bhiksuni.
Di lingkaran utama kekuasaan Majapahit saat itu sudah tidak ada laki-laki lagi. Dari kelima istrinya, Raden Wijaya hanya dikaruniai seorang putra, yakni Jayanagara, serta dua orang putri, yaitu Tribhuwana Tunggadewi dan Dyah Wiyat.
Gayatri kemudian memberi titah kepada putri pertamanya, Tribhuwana Tunggadewi untuk naik tahta, menjadi ratu penguasa Majapahit. Kebetulan Tribhuwana Tunggadewi sebenarnya juga memiliki kemampuan dan pengalaman memimpin. Dimana saat Jayanagara menjadi raja Majapahit, Tribhuwana ditunjuk untuk memerintah sebuah kawasan yang terletak di sekitar Sidoarjo, yang disebut Kahuripan.
Oleh karena itulah, Tribhuwana Tunggadewi sering kali disebut Bhre Kahuripan. Maka ketika Tribhuwana diminta sang ibunya Gayatri menjadi raja akhirnya diterimanya. Hal ini dilakukan Tribhuwana demi baktinya kepada sang ibundanya, Tribhuwana bersedia menjadi raja. Kelak sang dia pula yang mengantarkan Majapahit ke gerbang kejayaan.
Pada masa kepemimpinan Tribhuwana Tunggadewi inilah kesuksesan Gajah Mada dan kariernya mulai melejit. Sejak menjadi anggota Bhayangkara Majapahit, Tribhuwana sudah mengetahui kemampuan luar biasa yang dimiliki abdinya ini. Maka ketika Tribhuwana diangkat sebagai penguasa Kahuripan, Gajah Mada diusulkan menjadi Patih Kahuripan.
Tribhuwana Tunggadewi sendiri menikah dengan Cakradhara yang bergelar Kertawardhana Bhre Tumapel. Dari pernikahan inilah perempuan yang memiliki nama asli Dyah Gitarja, memiliki anak bernama Hayam Wuruk dan Dyah Nertaja. Kelak sosok Hayam Wuruk yang sebelumnya diangkat sebagai yuwaraja bergelar Bhre Jiwana ini akhirnya membawa Kerajaan Majapahit ke arah kejayaan.
Editor: Nani Suherni