get app
inews
Aa Text
Read Next : Sejarah Masa Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Majapahit akibat Perebutan Takhta

Kisah di Balik Hubungan Mesra Sunda Galuh dengan Kerajaan Sriwijaya-Majapahit

Minggu, 07 Agustus 2022 - 05:58:00 WIB
Kisah di Balik Hubungan Mesra Sunda Galuh dengan Kerajaan Sriwijaya-Majapahit
Peninggalan Kerajaan Majapahit

JAKARTA, iNews.id - Kerajaan Sunda memiliki hubungan mesra dengan Sriwijaya dan Majapahit. Apalagi ada beberapa raja Sunda Galuh yang berkuasa merupakan keturunan dari Sriwijaya dan Majapahit. 

Dua kerajaan besar beda periode ini cukup akrab dengan Kerajaan Sunda yang ada sejak 669. Dikutip dari buku "Hitam Putih Mahapatih Gajah Mada" tulisan Sri Wintala Achmad, raja Prabu Detya Maharaja Sri Jayabupati merupakan raja Sunda yang masih keturunan Sanghyang Ageng. 

Ibu Sri Jayabupati ini keturunan putri Kerajaan Sriwijaya dan masih kerabat dekat dengan Raja Wurawuri. Adapun permaisuri Sri Jayabupati adalah putri Dharmawangsa Teguh dari Kerajaan Medang Mataram Kuno, periode Jawa Timur, dan masih merupakan adik kandung Dewi Laksmi, istri Raja Airlangga. 

Pernikahan itu, membuat Jayabupati mendapat anugerah gelar dari mertuanya yakni Dharmawangsa, gelar itukah yang tercatat di Prasasti Cibadak. Hubungan darah dengan Sriwijaya dan Medang inilah yang membuat dia tak bisa berbuat banyak saat kedua kerajaan ini terlibat peperangan. 

Puncaknya pada 1016, Raja Wurawuri menyerang Medang di bawah pemerintahan Dharmawangsa Teguh yang dikenal dengan Peristiwa Mahapralaya, tetapi ia harus bersikap netral.

Sementara hubungan Kerajaan Sunda Galuh dengan Kerajaan Majapahit dipengaruhi Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu yang memiliki putra mahkota bernama Rakryan Jayadarma yang berkedudukan di Pakuan. Rakryan Jayadarma ini merupakan menantu Mahisa Campaka yang pernah memerintah Kerajaan Singasari. 

Kemudian Rakryan Jayadarma menikah dengan Dyah Lembu Tal dan memiliki anak bernama Nararaya Sanggamawijaya atau yang dikenal dengan Raden Wijaya atau Dyah Wijaya, yang lahir di Pakuan. Tetapi karena Jayadarma wafat di usia muda, dikisahkan pada Pustaka Rajya-Rajya I Bhumi Nusantara Parwa II sarga 3, Raden Wijaya dan ibunya kembali ke Jawa Timur.

Pada Babad Tanah Jawa, Dyah Wijaya yang dikenal dengan Jaka Sesuruh dari Pasundan. Sebagai keturunan Jayadarma, Wijaya merupakan penerus tahta Kerajaan Sunda yang sah, yakni jika Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu meninggal. 

Kematian Jayadarma mengosongkan kedudukan putra mahkota, karena Jaka Sesuruh yang seharusnya menjadi raja Sunda justru menjadi pendiri kerajaan baru Majapahit, dan menjadi raja pertamanya.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut