Kisah Arsinta, Lulusan Pesantren yang Sukses Masuk Unair Jalur SNBT di Usia 16 Tahun
Lebih lanjut, Arsinta mengatakan bahwa berkuliah di bidang kesehatan sudah menjadi impiannya sejak lama. Ia bercita-cita ingin menjadi seorang perawat profesional di kemudian hari. Selain motivasi dalam diri, ia juga termotivasi oleh ibunya yang saat ini bekerja sebagai salah satu staf di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Ibu saya pernah bilang, zaman sekarang sudah banyak teknologi AI yang sudah menguasai banyak bidang pekerjaan. Menurut ibu saya, bidang kesehatan tidak bisa tergantikan oleh AI (Artificial Intelligence, Red). Jadi, ibu mengarahkan saya untuk masuk kedokteran atau keperawatan," ujarnya.
Arsinta merupakan salah satu siswa yang lolos program akselerasi saat SMA. Sebagai siswa akselerasi, tidak jarang dirinya mengalami kesulitan untuk memahami materi pembelajaran. Selain itu, padatnya kegiatan di pondok pesantren juga kerap membuat ia kelelahan saat belajar di dalam kelas. Namun, berkat kerja keras dan semangatnya, ia berhasil bertahan.
"Saya selalu bertanya pada guru saat pembelajaran berlangsung. Saat malam hari, saya juga selalu bertanya kepada teman-teman saya jika ada materi yang belum saya pahami," ucapnya.
Editor: Ihya Ulumuddin