get app
inews
Aa Text
Read Next : Profil Briptu Rizka Sintiyani Polwan Polres Lombok Barat yang Jadi Tersangka Kematian Suaminya, Brigadir Esco

Kisah AKP Andhini Puspa, Sungkem dan Cuci Kaki Orang Tua saat Daftar Polisi

Selasa, 07 November 2023 - 06:34:00 WIB
Kisah AKP Andhini Puspa, Sungkem dan Cuci Kaki Orang Tua saat Daftar Polisi
Kasatlantas Polres Kediri Kota AKP Andhini Puspa Nugraha. (Foto: Humas Polri)

KEDIRI, iNews.id - Menjadi seorang polisi mungkin bukan cita-cita awal dari Andhini Puspa Nugraha yang kini menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Kediri Kota. Perempuan kelahiran 1993 asal Desa Rejomulyo, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri itu awalnya ingin melanjutkan pendidikan kuliah untuk menjadi ahli biologi karena menyukai IPA.

Ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), polisi wanita (Polwan) yang disapa akrab Andhini ini disuruh ibunya untuk mendaftar menjadi polisi. Karena permintaan dari sang ibu, dia tidak bisa menolak lalu mendaftarkan diri.

“Saya mulai daftar jadi polisi itu tahun 2011 di Polres Kediri setelah lulus SMA,” ujarnya dikutip dari Humas Polri, Selasa (7/11/2023).

Andhini mengaku, perjalanan menjadi polisi tidak begitu mudah karena mendaftarnya mendadak hingga ada beberapa hal yang membuatnya harus rela bolak-balik. Apalagi, dia sebelumnya tidak mengetahui secara detail tentang polisi.

Dia mulai mendaftar polisi pada bulan Februari 2011 dan ketika sampai di Polres Kediri ditanyai tentang ijazah SMA. Akan tetapi, dia tidak memiliki ijazah karena belum waktunya mengikuti ujian sekolah.

“Saya pulang dan ada informasi pendaftaran Akpol di bulan Mei-Juni. Tetapi, saya sebenarnya tidak tahu kalau di polisi itu ada jenjangnya Bintara hingga Akpol,” katanya.

Pada saat lulus SMA, anak terakhir dari dua bersaudara itu kembali mendaftar dengan membawa SKHU karena ijazahnya belum keluar. Andhini diantar langsung pamannya ke Polda Jatim. Namun, dia harus kembali ke daerahnya karena pendaftarannya berada di Polres Kediri.

Sampai di Polres Kediri, dia kembali ditanyai mengenai kelengkapan berkas kelulusan sekolahnya seperti SMP dan SMA dan Kartu Keluarga (KK) belum dilegalisir.

Selanjutnya, dia langsung melengkapi kekurangannya tersebut dengan mendatangi kantor kepala desa dan Cabang Dinas Pendidikan hingga kembali ke Polres untuk mengumpulkan berkas.

“Di sana ditanyai lagi sudah daftar online atau belum. Karena belum, saya ke warnet depan Polres dan ternyata tutup karena jaringan internet rusak, lalu diberikan batas waktu untuk melengkapi hingga saya kembali pulang,” ujar polwan berusia 30 tahun ini.

Setelah berkas dilengkapi semuanya, Andhini sebelum berangkat menjalani tes di Polda Jatim meminta doa dan restu hingga sungkem dan cuci kaki orang tua khususnya ibunya. Hal itu agar selama tes berlangsung dapat diberikan kemudahan dan kelancaran.

Dia memilih berangkat sendiri tanpa didampingi siapa pun usai salat subuh dan memberikan kabar kepada orang tuanya lewat WhatsApp ketika mengikuti setiap tes.

Apalagi, hanya memiliki waktu persiapan yang dapat dibilang singkat, yakni satu bulan seperti fisik lari, renang maupun lainnya.

“Alhamdulillah saya dinyatakan lulus dari panitia daerah (Panda) Polda Jatim maupun Panitia Pusat (Panpus) di Semarang,” katanya.

Dalam kariernya, menempati tugas pertama di Polda Riau pada tahun 2015, Polres Kuantan Singingi selama 2 tahun lebih, 2 tahun di Polresta Pekanbaru dan berangkat tes PTIK di Jakarta pada tahun 2019 selama 14 bulan.

Kemudian penempatan di Mabes Polri selama 1 tahun lebih, Polda Jatim hampir 2 tahun, Polresta Banyuwangi selama 4 bulan, dan Kasat Lantas Polres Kediri Kota bulan Oktober 2023.

Andhini menceritakan tentang pengalaman paling terkesan selama menjalankan tugasnya sebagai polisi yang pertama adalah Tour of Kemala 2023 atau event balap sepeda bertaraf nasional dan internasional di Banyuwangi bulan Oktober lalu dengan mengundang 13 negara.

“Saya harus membackup semua lini maupun keterbatasan anggota yang harus memploting di beberapa titik,” kata polwan yang kini berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).

Kedua, menangani kecelakaan lalu lintas tabrak lari yang membuat dia harus menginap dua hari di kantornya ketika menjabat Kanit Laka Polres Kuantan Singingi.

Di mana kasus tabrak lari itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan korbannya merupakan pejalan kaki usai menjalankan ibadah salat subuh tertabrak mobil yang pengemudinya dalam keadaan mabuk.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut