get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur Alternatif Jember Banyuwangi untuk Liburan atau Mudik Tanpa Drama Macet

Kirab Satu Negeri, Ikhtiar Merekatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Sabtu, 06 Oktober 2018 - 14:53:00 WIB
Kirab Satu Negeri, Ikhtiar Merekatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Prosesi serah terima Pataka Merah Putih dari tim Kirab Satu Negeri Zona Rote setelah tiba di Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

BANYUWANGI, iNews.id  – Tim Kirab Satu Negeri Zona Rote tiba di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Rombongan dipimpin Zakaria R Puato, didampingi Ketua PW GP Ansor Bali Yunus Naim, dan tim asistensi Eko Sumedi.

Kedatangan tim Kirab Satu Negeru diterima Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser Alfa Isnaeni. Selanjutnya dilakukan penyerahan pataka Bendera Merah Putih dari Ketua PC GP Ansor Banyuwangi M Syukron kepada Ketua PW GP Ansor Jatim Sholahul Aam Notobuwono.

"Alhamdulillah perjalanan dari Zona Rote hingga di Banyuwangi berjalan lancar. Sambutan masyarakat luar biasa," kata Koordinator Kirab Satu Negeri Zona Rote Zakaria kepada Kasatkornas Banser.


Sementara itu Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni mengatakan, meski kirab ini terkesan sederhana, namun memiliki arti yang sangat luas karena membawa panji-panji Merah Putih. Mereka menjelajah wilayah Indonesia untuk mengajak masyarakat kukuh memegang persatuan dan kesatuan bangsa.

"Jangan sampai sejengkal tanah pun di negeri ini tidak terinjak Banser. Kita harus pertahankan negeri ini dari anasir-anasir jahat yang akan merusak NKRI. NKRI ini didirikan oleh semua komponen yang berbeda-beda, baik agama, suku, etnis, hingga budaya. Kita kuat karena keberagaman ini untuk itu harus dijaga kebhinnekaan ini," ujar Alfa Isneini, Sabtu (6/10/2018).

Menurut Alfa, kegiatan Kirab Satu Negeri ini sebagai ikhtiar kecil GP Ansor untuk merekatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang terlihat mulai retak.

Dia membeberkan, ada empat kondisi yang menjadi alasan pelaksanaan Kirab Satu Negeri ini. Pertama, adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan kita. Kedua, ancaman dari pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan menjadikannya sebagai sumber konflik. Ketiga sikap mayoritas rakyat yang lebih memilih diam.

“Terakhir yang keempat, dalam skala global, kami juga prihatin atas kondisi negara-negara lain, khususnya dunia Islam, yang saat ini dilanda konflik dan peperangan yang tak kunjung usai,” ucapnya mengutip amanah Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

Alfa mengungkapkan, Kirab Satu Negeri bertujuan mengokohkan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai pengikat kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Selain itu, kami ingin agama menjadi rahmah, sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang kita. Kami ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam. Kami ingin Indonesia yang majemuk namun hidup rukun dan damai serta menjadi inspirasi teladan bagi dunia,” tuturnya.

Sementara itu, setelah tadi malam disambut Ketua Bappeda Banyuwangi Yayan Wapotondo di pendopo kabupaten, tim Kirab Satu Negeri Tim 17 berziarah ke makam pendiri Ansor. Selanjutnya bersilaturahmi ke Pesantren Mabadiul Ihsan di Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, dan meneruskan perjalanan menuju Kabupaten Situbondo dan Probolinggo.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut