Khawatir PMK, Petugas Bubarkan Pedagang Kambing di Pasar Hewan Mojokerto

MOJOKERTO, iNews.id - Puluhan pedagang kambing di pasar hewan Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto diminta petugas untuk bubar. Pembubaran ini dilakukan untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku dan merebak di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Sejak pagi, puluhan pedagang kambing mendatangi Pasar Ngrame. Padahal, pasar tersebut ditutup oleh petugas Dinas Peternakan Kabupaten Mojokerto.
Mengetahui para pedagang datang dengan membawa ratusan kambing, petugas Dinas Peternakan Kabupaten Mojokerto langsung meminta para pedagang bubar dan meninggalkan lokasi. Dengan berat hati para pedagang kambing di Pasar Ngrame segera membawa kambingnya, menaikkannanya ke mobil pikap meninggalkan lokasi.
Sejak seminggu kemarin, Pemkab Mojokerto menutup enam pasar hewan di Kabupaten Mojokerto, yakni Pasar Ngrame, Pasar Pandan dan Pasar Hewan Kemlagi.
Perwakilan pedagang Satubi mengaku keberaran dengan kebijakan Pemkab Mojokerto tersebut. Dia meminta agar pasar hewan, khususnya kambing tidak ditutup karena akan berdampak terhadap ekonomi warga sekitar.
Selain itu dia juga mengkawatirkan kelangkaan daging kambing untuk kebutuhan warung sate maupun untuk kebutuhan hajatan. "Kalau ditutup, pasti akan terjadi kelangkaan kambing. Padahal warung sate banyak yang membutuhkan, termasuk hajatan," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Pangan Kabupaten Mojokerto, Nurul Istikomah mengatakan, pembubaran pedagang kambing ini dilakukan untuk mencegah penularan virus penyakit kuku dan mulut (PMK), meski saat ini di kabupaten mojokerto belum ditemukan penularan dari sapi ke kambing.
"Kebetulan pasar hewan kita bukanya pasaran Wage sama Pahing. Hari ini pas Pahing dan banyak yang berjualan. Makanya kita minta bubar. Kami lakukan secara humanis dan mereka menerima," ujarnya.
Editor: Ihya Ulumuddin