Ketua DPP PDIP Sebut Bacawapres Ganjar Paling Potensial dari Tokoh NU
Jumat, 13 Oktober 2023 - 21:28:00 WIB
Avirista Midaada
"Waktu pendaftaran memang dibuka tanggal 19 Oktober, tapi masih akan ditutup sekitar tanggal 25 (Oktober) mendatang. Jadi waktunya masih cukup bagi Ibu Mega dan Ketum partai politik lainnya, untuk melihat lebih dahulu dinamika politik pilpres yang akan berkembang,” katanya.
Dia meminta publik bersabar menunggu keputusan itu. Sebab koalisi pengusung Ganjar Pranowo masih menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama bakal cawapres.
"Cawapres Mas Ganjar akan diputuskan secara bersama-sama oleh Bu Megawati Soekarnoputri dengan para ketua umum parpol pendukung Ganjar. Di samping itu, Bu Mega akan mengajak Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai kader PDIP. Nanti kita tunggu hari baik, tanggal baik, dan jam baiknya," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Jateng
1 tahun lalu
Kabar Duka, Prasetyowati Tyas Purwani Kakak Kandung Ganjar Pranowo Meninggal
Jatim
1 tahun lalu
41 Daerah Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024, Ganjar: Biasanya Menang
Jateng
1 tahun lalu
PDIP Ungkap Strategi Menangkan Andika-Hendi di Pilkada Jateng
Sumut
1 tahun lalu
Ganjar Beri Semangat Palti Hutabarat dalam Sidang Pleidoi: Kamu Tidak Sendirian!
Yogya
1 tahun lalu
Ganjar Fokus Bantu Menangkan PDIP di Pilkada 2024, Ini Alasannya
Yogya
1 tahun lalu
Soal PDIP Berpeluang Dukung Anies di Pilgub DKI, Ganjar: Mudah-mudahan Bisa Bernegosiasi
Berita Terkini
Jatim
3 jam lalu
6 Siswa SMK di Tuban Lemas dan Muntah Darah Diduga Keracunan MBG, Orang Tua Syok
Jatim
9 jam lalu
3 Jalur Alternatif ke Tuban, Simak Rutenya
Jatim
18 jam lalu
Perum Bulog Salurkan 2.491 Ton Beras SPHP di Jatim, Tersebar di 828 Titik
Jatim
20 jam lalu
959 Orang Ditetapkan Tersangka Ricuh Demo Agustus, 85 dari Polda Jatim
Jatim
20 jam lalu
Kecelakaan di Bondowoso, Pemotor Terkapar usai Ditabrak Ambulans
Jatim
21 jam lalu
Kementerian HAM Pertanyakan Tindakan Polisi Sita Buku Aktivis saat Penangkapan di Kediri