Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Jadi Misi KIB Makmurkan Indonesia

SURABAYA, iNews.id - Memajukan kesejahteraan dan pemerataan ekonomi menjadi salah satu misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi PAN, Golkar dan PPP. Bagi mereka dua hal itu penting untuk menjadikan Indonesia senagai negara yang makmur. 

Misi tersebut Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dalam penyampaian Visi dan Misi KIB yang digelar di Shangri-La Hotel Surabaya, Minggu (14/8/2022). Selain itu juga mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjaga kualitas masyarakat yang terus terjaga.

Baca Juga

Harga Pupuk Nonsubsidi Mahal, Bupati Sukabumi dan Mentan Diminta Turun Tangan

Indonesia, katanya, menjadi kepingan surga yang memiliki berbagai kekayaan, sehingga perlu untuk dijaga. Adanya ketahanan pangan serta kemandirian warga.

"PAN menawarkan solusi dari permasalahan itu. Subsidi harus ditata lagi. Sehingga ada aturan yang jelas tentang subsidi langsung. Perbanyak pasokan listrik serta pengunaan listrik yang cukup. Artinya kesejahteraan akan terwujud. Keberadaan pangan dan petani kita harus dikedepankan," tuturnya.

Baca Juga

Infografis KPU Tutup Pendaftaran Parpol Calon Peserta Pemilu 2024

Zulhas mengatakan, luas lahan pertanian dan kepemilikan lahan di Indonesia memprihatinkan. Karena itu perlu keberpihakan kepada para petani, di antaranya dengan menaikan HPP gabah kering petani, sehingga bisa menaikan derajat dan kebahagiaan bagi para petani.

Diketahui, PAN bersama Partai Golkar dan PPP tengah menjalin koalisi untuk menghapai Pemilu 2024. Bangunan koalisi ini juga masih memberi ruang bagi partai lain untuk bergabung. 

Baca Juga

Kisah Ken Arok, Beri Mpu Gandring 1.000 Keping Emas Demi Keris Sakti 

Politisi Partai Golkar Ace Hasan Syadiqily menuturkan, saat ini memang baru ada tiga partai yang bergabung yakni Golkar, PPP dan PAN.  "Namun ini masih visi misi, jadi masih sangat terbuka untuk yang lainnya bergabung," kata Ace Hasan ketika ditemui di sela-sela Pertemuan KIB di Shangri-La Hotel Surabaya, Minggu (14/8/2022).

Dia melanjutkan, KIB terbentuk berdasarkan kebutuhan yang ada di Indonesia. Dinamika politik yang tergabung serta peluang yang bisa diraih. "Kami optimis bisa," tuturnya. 

Editor: Ihya Ulumuddin