MALANG, iNews.id – Kemacetan horor terjadi di jalur wisata Gunung Bromo, Kabupaten Malang, Senin (25/12/2023). Ratusan kendaraan harus berjalan merayap, bahkan tak sedikit yang terjebak hingga berjam-jam.
Kemacetan di jalur wisata Gunung Bromo itu pun viral setelah diunggah di media sosial oleh sejumlah wisatawan. Kemacetan sudah tampak dari arah pintu masuk Gunung Bromo dari Kabupaten Malang, melalui Gubugklakah, Poncokusumo.

Petugas Berjaga di Rest Area Tol Cipali saat Libur Nataru Antisipasi Macet
Salah satu pengusaha travel, Ahnaf Lentera Jagad (25) membenarkan kemacetan parah sempat terjadi di jalur menuju Gunung Bromo.
Kemacetan dan kepadatan ini sudah terjadi sejak Minggu dini hari (24/12/2023) hingga Senin ini yang menjadi puncak natal. Bahkan hingga Senin (25/12/2023) ia dan kliennya masih terjebak di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Jalur Wisata Jabar Siap Dilalui Libur Nataru, Jalan Mantap Capai 82 Persen
"Hari ini kita gagal mengejar sunrise di Bromo, karena sampai pukul 07.00 WIB masih terjebak di Ngadas. Gak bisa maju ke depan atau belakang karena jalan full dengan mobil Jeep," ucap Ahnaf.
Ahnaf memperkirakan penumpukan kendaraan ini disebabkan pembatasan jumlah wisatawan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Sehingga banyak kendaraan yang dicegah masuk ketika memasuki pintu masuk Loket Gunung Bromo di Coban Trisula.
"Kita sebenarnya sudah mengurus Simaksi, tapi mau bagaimana kalau memang tidak bisa maju atau mundur. Jadi kita menunggu sampai siang, baru bisa masuk ke Bromo," bebernya.
Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), Endrip Wahyutama mengatakan, jika lonjakan jumlah wisatawan Gunung Bromo terjadi hari Minggu dan Senin.
Tidak hanya di jalur Jemplang, Kabupaten Malang saja yang terjadi penumpukan kendaraan, jalur lain seperti jalur Tosari, Kabupaten Pasuruan, jalur Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo, dan Jalur Ranupane, Kabupaten Lumajang juga mengalami kejadian yang sama.
"Kita mengalami kepadatan sejak 2 hari ini, kepadatan terjadi di seluruh jalur. Tapi kepadatan ini masih terkendali," ujar Endrip Wahyutama.
Endrip juga menjelaskan jika pembatasan sejumlah 3.500 wisatawan dalam sehari juga masih dilaksanakan. Ini dilakukan untuk menyesuaikan daya tampung di Gunung Bromo juga mengurangi kerawanan pada kawasan konservasi Gunung Bromo.
Menurutnya, jumlah wisatawan itu merupakan kuota maksimal yang dialokasikan pengelola. Bahkan pihaknya mengakui menolak beberapa wisatawan yang masih akan datang karena membludaknya dan penerapan kuota wisatawan.
Jumlah wisatawan yang terdata sebanyak 3.500 orang telah tiba di Gunung Bromo hari ini, dan lima diantaranya adalah wisatawan asing. Ini sudah memenuhi kuota yang mereka tetapkan.
"Kalau saat hari Minggu kemarin, jumlah wisatawan yang terdata ada 3.488 orang. Dan lima diataranya adalah wisata asing," katanya.
Meskipun Gunung Bromo masih berstatus Level II atau waspada, beberapa wilayah masoh bisa dikunjungi kecuali radius 1 kilometer dari kawah Gunung Bromo. Wilayah yang hisa dikunjungi diantaranya B29, Pasir Berbisik, Bukit Cinta, Widodaren, hingga Bukit Teletubbies.
Editor: Kastolani Marzuki













