get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Jalur alternatif Banyuwangi- Bondowoso Rekomendasi Baru, Hemat Waktu dan Bikin Liburan Makin Seru!

Kebo-keboan,Tradisi Khas Banyuwangi yang Membuat Warganya Menjelma Menjadi Kerbau

Selasa, 14 Februari 2023 - 21:03:00 WIB
Kebo-keboan,Tradisi Khas Banyuwangi yang Membuat Warganya Menjelma Menjadi Kerbau
Kebo-keboan, tradisi khas banyuwangi yang masih terjaga hingga kini (Foto: Pemkot Banyuwangi)

JAKARTA, iNews.id - Kebo-keboan merupakan tradisi khas Banyuwangi, Jawa Timur yang kerap digelar di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Sesuai dengan namanya, tradisi ini diselenggarakan dengan menampilkan kebo-keboan atau kerbau jadi-jadian. 

Telah ada sejak lama, Kebo-keboan berusaha tetap dilestarikan sampai saat ini. Tradisi tersebut bahkan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Adapun ulasan mengenai tradisi khas Banyuwangi, Kebo-keboan yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Selasa (14/2/2023) adalah sebagai berikut.

Sejarah Kebo-keboan

Pada zaman dahulu atau tepatnya di abad ke-18 Masehi, konon terdapat sebuah wabah penyakit yang melanda Desa Alasmalang. Saat itu, tetua desa yang bernama Buyut Karti mendapat petunjuk dalam mimpi untuk menggelar tasyakuran dalam rangka bersih-bersih desa.

Di dalam mimpi tersebut, Buyut Karti juga melihat petani yang menjelma menjadi kerbau. Dari sanalah, Kebo-keboan mulai mendarah daging pada masyarakat Desa Alasmalang.

Tujuan Kebo-keboan

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pelaksanaan Kebo-keboan awalnya digunakan sebagai sarana bersih-bersih desa dari wabah penyakit. 

Lalu seiring dengan berjalannya waktu, tradisi ini juga menjadi ungkapan rasa syukur pada Sang Pencipta atas limpahan nikmat yang telah diterima. 

Selain itu, warga Desa Alasmalang juga menggunakan tradisi tersebut sebagai perwujudan doa agar proses tanam berjalan dengan baik dan hasil panen melimpah. Terlebih, kerbau dianggap sebagai ‘rekan’ petani dalam membajak sawah.

Pelaksanaan Kebo-keboan

Kebo-keboan biasa dilaksanakan pada bulan Suro dalam kalender Jawa. Upacara ini diawali dengan syukuran dan makan nasi tumpeng bersama di jalanan desa.

Selanjutnya, dipilih 30 orang untuk memerankan kerbau jadi-jadian. Tubuh orang tersebut akan diolesi dengan cairan oli dan arang agar terlihat hitam pekat.

Selain itu, diletakkan pula tanduk di bagian kepala agar benar-benar mirip kerbau. Jika sudah didandani, 30 kerbau jadi-jadian itu akan diarak mengelilingi desa dengan dipimpin oleh seorang tokoh adat dan alunan musik khas Suku Using. 

Di belakang kerbau jadi-jadian, terdapat arak-arakan berupa kereta yang digunakan oleh , Dewi Padi dan Kesuburan, Dewi Sri. Tradisi Kebo-keboan diakhiri dengan prosesi membajak sawah dan menabur benih padi yang diyakini akan membuat hasil panen yang lebih berlimpah.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut