Kasus Covid-19 Melonjak di Malang, Apotek-Apotek Kehabisan Stok Oksigen, Distributor Kewalahan
KOTA MALANG, iNews.id - Kasus Covid-19 yang terus melonjak membuat permintaan masyarakat akan tabung oksigen juga meningkat drastis, termasuk di Kota Malang, Jawa Timur. Akibatnya, sejumlah apotek besar yang biasanya menyediakan stok oksigen pun kehabisan dan distributor dibuat kewalahan.
Dari pantauan di salah satu distributor oksigen di Jalan Aris Munandar, Kota Malang, sejumlah warga antre mengisi tabung oksigen. Mereka membawa tabung oksigen masing-masing yang kemudian diisi dengan oksigen baru.
Warga Singosari, Kabupaten Malang Hendri mengatakan, dia bahkan sampai mencari pengisian oksigen di sejumlah titik di Kota Malang setelah kehabisan stok oksigen di beberapa apotek di Kecamatan Singosari.
"Susah sekali, tadi nyari di beberapa apotek di Singosari dan Kota Malang semuanya habis. Biasanya nggak sesulit ini mendapatkannya," kata Hendri, Senin (5/7/2021) di salah satu distributor.
Hendri pun sempat menanyakan ke beberapa teman terkait distributor oksigen sehingga dirinya menemukan distributor di Jalan Aris Munandar, Kota Malang. Dia terpaksa menutup tempat usahanya demi memenuhi kebutuhan oksigen untuk orang tuanya yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.
"Ya tadi tanya teman-teman nyarinya di mana, karena kesulitan nyarinya. Baru dapat ini di sini," ucap Hendri.
Sementara itu, distributor oksigen Tjandra Ajunita Wirantono mengakui ada lonjakan permintaan oksigen dalam sepekan terakhir. Bila rata-rata permintaan oksigen sebanyak 10 tabung per hari, kini bisa melonjak tajam hingga dua kali lipat.
"Kalau sekarang bisa sampai 30 kali lebih permintaannya, kemarin sampai 45 kali permintaan," ujarnya.
Akibat tingginya permintaan ini, dia terpaksa menolak permintaan warga yang membeli tabung oksigen baru dengan isinya. Dia hanya melayani masyarakat yang telah membawa tabung oksigen ke tokonya dan hanya melayani pengisian ulang oksigen.
"Jadi yang kami layani hanya pengisian tabung oksigennya saja. Kalau pembelian baru dengan tabungnya nggak kita layani, begitu pun regulator yang juga tidak kita layani," tutur perempuan yang berjualan oksigen sejak 1972.
Menurutnya, langkah itu dilakukan karena suplai tabung oksigen baru ke tempatnya kini kian terbatas. Bahkan dirinya mengaku tak mendapat suplai dari PT Samator Gas selaku pabrik penyuplai oksigen.
"Kami hanya melayani pelanggan yang sudah punya tabung. Stoknya sudah susah sejak minggu lalu, kalau ada pengirimannya telat-telat, hari ini saja tidak dikirim sama pabrik. Makanya kami siasati supaya ada pemerataan. Kasihan pelanggan saya yang benar-benar butuh," katanya.
Editor: Maria Christina