get app
inews
Aa Text
Read Next : Sidoarjo Geger, Suami Istri Tewas Tersetrum saat Perbaiki Sound System

Kakek di Malang Tewas Tersengat Listrik Saat Perbaiki Plafon

Selasa, 16 Agustus 2022 - 15:10:00 WIB
Kakek di Malang Tewas Tersengat Listrik Saat Perbaiki Plafon
Warga dibantu petugas mengevakuasi korban tewas di atas plafon, Selasa (16/8/2022). (foto: MPI/Avirista Midaada).

MALANG, iNews.id - Seorang kakek di Malang tewas tersengat listrik, Selasa (16/8/2022). Nahas ini terjadi saat korban bernama Wagimin (75), warga Halan Klayatan, Kecamatan Sukun, Kota Malang itu memperbaiki plafon rumah. 

Ketua setempat, Makasim mengatakan, nahas itu diketahui saat dirinya berkunjung untuk mengantarkan makanan. Namun, saat didatangi di rumahnya, korban tidak diketahui keberadaannya.

"Beberapa kali namanya dipanggil, tak ada respons dari korban. Saya mulai curiga ketika ada tangga di dalam rumah. Tangga itu menuju akses ke atas plafon," ucap Makasim ditemui wartawan.

Dia pun lantas memanggil anaknya untuk bersama-sama mencari keberadaan Wagimin. Saat menaiki tangga itulah, Makasim melihat korban ternyata berada di atas plafon. "Saat itu korban sudah tak bergerak, meninggal dunia," katanya. 

Makasim mengatakan, selama ini korban memang tinggal seorang diri. Saat Senin malam itu, korban diduga tengah memperbaiki plafon rumahnya yang rusak. Nahas ada jaringan kabel listrik yang terkelupas, diduga ia menyentuh itu dan seketika tersengat aliran listrik.

"Kayaknya mau perbaiki kabel, karena juga ditemukan tang di atas plafon. Tetapi ada kabel-kabel listrik di atas dan diduga itu yang membuat Mbah Gimin kesetrum," tuturnya.

Warga pun lantas melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian diteruskan kepada tim penyelamat gabungan dari UPT pemadam kebakaran (Damkar), PSC, dan PLN untuk bersama-sama mengevakuasi korban.

"Kami menerima laporan orang tersengat listrik pukul 22.00 WIB. Kami kerahkan 4 personel untuk mengevakuasi korban bernama Wagimin," kata Kepala UPT Damkar Kota Malang Teguh Budi Wibowo. 

Teguh menjelaskan, proses evakuasi korban memakan waktu cukup lama. Petugas harus memadamkan aliran listrik terlebih dahulu dan memasuki platon atap rumah. "Setelah petugas berkoordinasi dengan pihak keluarga, pihak keluarga menghendaki bahwa korban tidak dibawa ke RS untuk diautopsi," ujarnya.

Kapolsek Sukun Kompol Nyoto Gelar menjelaskan, pihak keluarga tak bersedia melakukan proses visum dan autopsi. Sebab keluarga sadar korban saat itu tengah memperbaiki plafon rumah hingga terjadi peristiwa tersebut.

"Keluarga tahunya korban meninggal saat perbaiki plafon. Keluarga menerima dengan kematian korban dan membuat pernyataan," katanya. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut