Jatim Provinsi Pertama Masuk PPKM Level 1, Khofifah: Alhamdulillah Terima Kasih
SURABAYA, iNews.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucap syukur atas hasil assessment situasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebut Jawa Timur sebagai provinsi satu-satunya di Indonesia masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.
“Alhamdulillah.....terimakasih.....semua pihak yang telah bekerja keras atas capaian ini. Mohon semua menjaga disiplin protkes dan percepatan vaksinasi sehingga Jatim level 1 pertama di Indonesia dapat kita jaga dan pertahankan. Matur nuwun sanget,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jumat (17/9/2021).
Dengan masuknya Jatim ke PPKM Level 1, maka pekerjaan non esensial sudah boleh bekerja di kantor 75 persen jika sudah divaksin. Sedangkan pekerjaan esensial sudah boleh 100 persen bekerja dari kantor.
Selain itu, toko atau pasar kebutuhan sudah boleh buka 75 persen dan toko yang melayani kebutuhan masyarakat juga 75 persen. Pusat perbelanjaan atau mal juga sudah boleh buka dengan kapasitas 75 persen dan tutup pukul 21.00 WIB.
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto mengatakan, masuknya Jatim ke PPKM Level 1 merupakan pencapaian luar biasa.
“Ini capaian yang luar biasa. Namun demikian kami pun tidak berpuas diri. Kami menyadari sepenuhnya bahwa pandemi Covid-19 ini belum berakhir,” ujar Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto di Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/9/2021) malam.
Meski secara provinsi sudah menduduki level 1, lanjut dia, sebetulnya di tingkat kabupaten/kota masih banyak yang harus ditingkatkan.
“Jadi baru 10 kabupaten/kota yang benar-benar level 1. Kemudian ada 26 kabupaten/kota menduduki level 2, dan masih ada 2 kabupaten yang menduduki level 3,” katanya.
Suharyanto menambahkan untuk yang masih level 3 akan ditingkatkan menjadi level 2. Kemudian yang level 2 bisa menjadi level 1.
Suharyanto mengatakan yang menjadi fokus bersama selain penanganan Covid-19, juga vaksinasi. “Vaksinasi di Jatim relatif cukup tinggi, yakni sekitar 13 juta orang sudah divaksin dosis pertama,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Nasional per 15 September 2021, sebanyak 37 kabupaten/kota di Jatim berada zona kuning atau resiko rendah penyebarannya. Saat ini daerah dengan zona kuning di Jatim sudah mencapai 97,37 persen.
Sementara sesuai status zonasi peta risiko Covid-19, masih ada 1 daerah yaitu kota Blitar atau 2,63 persen berada pada zona orange (resiko sedang).
Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan capaian level 1 ini berdasarkan Assesment Kementerian Kesehatan yang diadopsi dari World Health Organization (WHO).
Ada enam parameter, yakni kasus konfirmasi pasien Covid-19, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR), angka kematian, kapasitas testing, tracing dan treatment.
“Kalau kita lihat dari BOR-nya keluarnya turun semuanya di bawah 60 persen. Kemudian untuk isolasi rumah sakit 18 persen dan untuk rumah sakit darurat hanya 13 persen,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki