Jadwal Buka Puasa di Surabaya 13 April 2021 dan Imsak 14 April
JAKARTA, iNews.id - Hari pertama ibadah pada bulan Ramadan 1442 Hijriah dimulai hari ini, Selasa (13/4/2021). Wilayah Indonesia memiliki jadwal imsak dan buka puasa yang berbeda-beda bagi umat Islam.
Berdasarkan situs resmi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag), berikut jadwal buka puasa bagi umat Islam yang tinggal di Kota Surabaya dan sekitarnya untuk 1 Ramadan 1442 H atau Selasa, 13 April 2021. Jadwal ini sebagai pengingat bagi umat agar menjalankan ibadah puasa dengan lancar.
Untuk waktu Magrib atau berbuka puasa jatuh pada pukul 17.31 WIB. Sementara Isya pukul 18.41 WIB.
Sementara jadwal imsak pada hari kedua Ramadan, atau Rabu (14/4/2021), imsak pada pukul 04.05 dan subuh pukul 04.15 WIB.
Kemenag menyarankan agar kegiatan sahur dan buka puasa bersama dilakukan di rumah masing-masing. Hal ini dalam rangka mencegah penularan Covid-19.
Sekretaris Ditjen Bimas Islam, M Fuad Nasar mengatakan, kegiatan masyarakat khas Ramadan yang berpotensi menimbulkan kerumunan sebaiknya dihindari. "Kegiatan sahur dan buka puasa bersama, sebaiknya di rumah saja," ujar Fuad, Senin (12/4/2021).
Selain kegiatan sahur dan buka puasa bersama, Fuad mengatakan sejumlah kegiatan masyarakat lainnya yang menjadi budaya di bulan Ramadan seperti ngabuburit, hingga takbir keliling sebaiknya tidak dilakukan mengingat penularan Covid-19 masih terjadi di Indonesia.
"Pembayaran zakat fitrah pun disarankan tidak dilakukan secara tatap muka tetapi bisa dilakukan melalui layanan digital. Pendistribusian juga tidak diperkenankan terjadi kerumunan di masjid," katanya.
Fuad menambahkan Surat Edaran Menag nomor 04/2021 sudah mengatur tentang bagaimana pelaksanaan kegiatan ibadah selama bulan Ramadan, sehingga dibutuhkan kesadaran umat Islam untuk menjalankannya.
"Surat Edaran Menteri Agama itu harus dilihat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam satu kesatuan narasi dengan edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Satgas penanganan Covid-19," katanya.
Editor: Maria Christina