Innalillahi, Ketua Lesbumi PBNU KH Agus Sunyoto Meninggal Dunia 

SURABAYA, iNews.id - Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Ketua Lembaga Seni Budata Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU KH Agus Sunyoto meninggal dunia, Selasa (27/4/2021). Kabar duka ini disampaikan adik Agus Sunyoto, Imron Arifin di sejumlah grup whastApp. 

"Telah  berpulangnya ke Rahmatullah, kakak saya K. Ng H. Agus Sunyoto pengasuh Pesantren Tarbiyatul Arifin & Ketua Lesbumi PBNU," katanya. 

Baca Juga

Diduga Korsleting, Kafe di Surabaya Ludes Terbakar 1 Unit Mobil Hangus

Kiai Imron juga menyampaikan permohonan maaf untuk almarhum. "Mohon maaf lahir bathin bila ada salah dan khilafnya beliau dan jika ada sangkutan hutang piutang agar menghubungi kami. Insya Allah beliau husnul khotimah," ujarnya. 

Kiai Imron mengatakan, rencananya jenazah KH Agus Sunyoto akan dimakamkan di makam keluarga di kawasan Tembok, Kota Surabaya.  

Baca Juga

Unik, Masjid di Tuban Ini Hanya Berdiri dengan Satu Tiang Utama 

Informasi yang dihimpun, KH Agus Sunyoto meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS Angkatan Laut (RSAL) dr Ramelan Surabaya. 

Tokoh NU KH Mustofa Bisri atau Gus Mus juga menyampaikan rasa belasungkawa atas kepergian sahabatnya tersebut. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin ini mengunggah foto kenangan bersama Agus Sunyoto dan budayawan Sujiwo Tedjo. 

Baca Juga

Khatamkan Alquran, Santri Ponpes Temboro Magetan Salat Tarawih hingga 8 Jam 

“Sejarawan penulis buku "Atlas Wali Songo" yang tekun memberi pencerahan melalui tulisan maupun ceramah, termasuk dalam meluruskan sejarah-itu adalah seorang alim yang tawaduk dan ikhlas. Aku yakin beliau husnul khãtimah. InsyãAlläh. AskanahuLlãhu fasiiha jannatiH. Al- Fãtihah,” ucapnya.

Dikutip dari laman resmi NU, Agus Sunyoto lahir di Surabaya, 21 Agustus 1959. Dia termasuk budayawan yang produktif menulis. Salah satu karya fenomenalnya yaitu buku Atlas Wali Songo yang mengisahkan penyebaran agama Islam di Nusantara. 

Dia meyakinkan publik bahwa Wali Songo merupakan fakta sejarah, bukan sekadar dongeng. Karya-karya lainnya yang bisa dibaca khalayak antara lain Resolusi Jihad, Banser Berjihad Melawan PKI, Sunan Ampel: Taktik dan Strategi Dakwah Islam di Jawa, dan Suluk Abdul Jalil: Perjalanan Ruhani Syeh Siti Jenar.

Editor: Ihya Ulumuddin