Idul Adha, Petugas Temukan Sapi Kurban Terinfeksi Cacing Hati di Blitar

BLITAR, iNews.id - Petugas melakukan pemeriksaan saat penyembelihan hewan kurban di Masjid At-Taqwa, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim), saat Hari Raya Idul Adha 2023. Hasilnya, ditemukan satu sapi kurban yang terinfeksi cacing hati.

Dokter hewan relawan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim 8 Dewi Masitoh mengatakan, pemeriksaan daging hewan kurban ini dilakukan untuk memastikan daging tersebut layak atau tidak dikonsumsi.

Sapi Kurban Kabur dan Tercebur ke Bozem Morokrembangan, Evakuasi hingga 2 Jam

"Kami lakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem. Untuk yang postmortem, kami periksa organ dalam, termasuk organ hati," kata Dewi, Rabu (28/7/2023).

Pihaknya memeriksa satu per satu daging dari hewan yang telah disembelih. Di Masjid At-Taqwa, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, tersebut, panitia menyembelih empat ekor sapi dan tiga ekor kambing.

Lepas dari Ikatan, Sapi Kurban Nyebur ke Bozem Morokrembangan Surabaya

Dari hasil pemeriksaan daging hewan kurban yang telah disembelih tersebut, ternyata pihaknya menemukan organ hati yang terdapat cacing. Dari hasil temuan itu, organ hati dianjurkan tidak dibagikan melainkan dimusnahkan, sebab tidak layak konsumsi.

"Hasil pemeriksaan yang pertama sapi. Kami temukan organ dalam ada indikasi cacing hati, sehingga tidak layak dikonsumsi. Sedangkan, untuk dagingnya, aman dikonsumsi," kata dia.

Penampakan Sapi Kurban Presiden Jokowi di Masjid Raya Al Fatah Maluku, Beratnya 900 Kg

Walaupun menemukan organ hati mengandung cacing, Dewi Masitoh menambahkan secara umum hewan kurban yang disembelih di Masjid At-Taqwa, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, tersebut dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban.

Pihaknya telah melakukan pemeriksaan antemortem kondisi hewan kurban. Hasil pemeriksaan sebelum penyembelihan tersebut, tidak ada hewan kurban yang sakit baik terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun penyakit lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol.

Editor: Rizky Agustian