get app
inews
Aa Text
Read Next : Hasil Quick Count Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Menang Telak Lawan Kotak Kosong

Hormati Sikap Politik sang Kakak, Whisnu: Saya Tetap di Garis Partai

Rabu, 11 November 2020 - 08:35:00 WIB
Hormati Sikap Politik sang Kakak, Whisnu: Saya Tetap di Garis Partai
Jagad Hariseno (tengah baju hitam) mengacungkan dua jari bersama Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin. (Foto: Sindonews/Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Whisnu Sakti Buana menghormati keputusan sang kakak, Jagad Hariseno, mendukung Machfud Arifin di Pemilihan Kepala Daerah (Pikkada) Surabaya 2020. Bagi Whisnu, keputusan tersebut menjadi hak prerogatif sang kakak yang patut dihargai.

"Sebenarnya saya sangat menyayangkan kakak-kakak saya punya pandangan politik berbeda. Saya tetap taat pada PDI Perjuangan. Darah saya sudah merah dan tetap berada di garis partai," katanya, Rabu (11/12/2020)

Whisnu bahkan sempat mempertanyakan alasan yang mendasari dukungan politik kakaknya tersebut. "Memang sikap politik kami berbeda. Saya tetap memenangkan pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan. Tapi ya jangan semata-mata tertuju kekecewaan personal," ujar pria yang akrab disapa WS ini.

Hal tersebut disikapi anak bungsu Soetjipto, lantaran Risma dianggap oleh Jagad Hariseno tidak lagi berpegang teguh pada sejarah, ideologi dan marwah partai.

Diketahui, putra sulung tokoh PDIP almarhum Ir Sutjipto menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon nomor 2 Machfud-Mujiaman. Dukungan itu disampaikan Seno saat mendampingi Machfud Arifin berziarah ke Makam Ir Sutjipto dan Sujamiek di Tempat Permakaman Umum (TPU) Keputih Surabaya, pada Selasa (10/11/2020).

Seno, didampingi adik keduanya Lesmana Dewi, secara tegas memberikan dukungan tersebut sebagai keluarga Sutjipto. Kedua kakak WS ini bahkan terang-terangan menyebut Macfud Arifin sebagai sosok yang baik dan bisa memajukan Surabaya.

Seno juga merupakan kader PDI Perjuangan, namun dia tidak merasa khawatir atas pilihan politiknya tersebut. Seno mengaku apa yang dilakukannya merupakan kewajiban untuk menjaga ideologi dan marwah partai.

"Menurut penilaian saya apa yang sudah dilakukan oleh Bu Risma sudah tidak lagi menjaga sejarah, ideologi dan marwah partai. Tidak in line dengan partai. Eri-Armuji hanyalah pilihannya Bu Risma," katanya.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut