Harga Kedelai Melambung, Perajin Tempe dan Tahu di Mojokerto Mogok Produksi
"Namun kami meminta kebijaksanaan pemerintah, untuk tak menaikkan harga kedelai hingga 25 persen. Karena ini semakin memberatkan usaha kita," katanya.
Perajin tempe asal Kota Mojokerto ini juga menambahkan, aksi mogok produksi ini merupakan tindak lanjut dari keluhan, usulan dan desakan para perajin tempe tahu anggota Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (GAKOPTINDO) di seluruh Indonesia.
Salah satu perajin tempe asal Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto Paryono (50) mengatakan, selain menaikkan harga, dia juga sudah mengecilkan ukuran tahu dan tempe yang dijual. Namun, strategi tersebut juga belum mampu mengurangi biaya operasional yang dikeluarkan.
"Ini hidup mati kami. Kami ini menjual tempe asli kedelai, tanpa ada campuran jagung atau singkong. Jika saat ini harga kedelai naik, otomatis menambah biaya produksi kita. Harapan kita harga kedelai turun lagi," katanya.
Editor: Ihya Ulumuddin