MAGETAN, iNews.id – Kenaikan harga beras dalam beberapa pecan terakhir membuat warga di Magetan beralih makan nasi jagung sebagai alternatif makanan pokok. Kondisi tersebut berimbas positif terhadap pedagang nasi jagung karena kebanjiran order.
Salah satu sentra pedagang nasi jagung atau ampok yakni Desa Alas Tuwo, Kecamatan Poncol. Seperti yang dialami Sumarno. Dia mengaku pesanan nasi jagung kini melonjak hingga 25 kg per hari. Padahal, dalam kondisi normal hanya memproduksi 10 kg nasi jagung.
Harga Beras Premium di Probolinggo Meroket, Tembus Rp12.000 per Kg
“Setiap ada kenaikan harga beras, banyak yang beli nasi jagung. Biasanya dicampur dengan beras sebagai bahan baku konsumsi,” katanya, Selasa (31/1/2023).
Sumarno menuturkan, ide awal memproduksi nasi jagung karena melihat hasil tanaman jagung di wilayahnya melimpah. Dia kemudian mencoba membuat kuliner nasi jagung.
Jelang Nataru, Harga Beras di Jombang Melonjak Tembus Rp12.500 Per Kg
Tidak hanya berupa nasi jagung, Sumarno yang dibantu istrinya juga membuat jajanan jenang berbahan baku jagung.
Prosesnya pun membutuhkan waktu satu hari satu agar menghasilkan cita rasa nikmat juga khas.
Tak hanya di Magetan, nasi jagung buatan Sumarno juga diburu pelanggan luar daerah seperti, Madiun, Ponorogo, dan Nganjuk.
Pelanggan nasi jagung, Wiwik mengaku, nasi jagung mengurangi uang belanja saat harga beras naik.
“Selain menghemat, nasi jagung juga bias buat diet dan cocok dikonsumsi penderita diabetes karena rendah kandungan gulanya,” katanya.
Editor: Kastolani Marzuki