Gunung Semeru Erupsi Hari Ini, Letusan Kolom Abu Capai 500 Meter
JAKARTA, iNews.id - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Selasa (7/10/2025) pukul 08.56 WIB. Kolom abu terpantau membubung setinggi 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut.
Informasi tersebut disampaikan Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru Mukdas Sofian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Mukdas menjelaskan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya. Erupsi ini juga terekam jelas di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 124 detik.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 07 Oktober 2025, pukul 08:56 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 500 meter di atas puncak (± 4.176 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya," tulisnya dalam laporan dikutip Selasa (7/10/2025).
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 124 detik. Kondisi visual menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanis yang signifikan meski status Gunung Semeru masih berada pada Level II Waspada.
PVMBG melalui laporan resminya mengeluarkan beberapa rekomendasi kewaspadaan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Semeru.
Masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, warga juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena wilayah ini berpotensi terdampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Area ini berisiko tinggi terhadap lontaran batu pijar dan guguran material vulkanis. Masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat.
PVMBG mengingatkan aliran lahar hujan dan awan panas guguran dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama jika curah hujan meningkat di sekitar puncak gunung. Masyarakat yang bermukim di bantaran sungai diminta meningkatkan kewaspadaan, khususnya di anak sungai dari Besuk Kobokan yang kerap menjadi jalur aliran material vulkanis.
Editor: Donald Karouw