Gembong Narkoba 2 Ton Dewi Astutik asal Ponorogo Ditangkap di Kamboja, Keluarga Pasrah
PONOROGO, iNews.id – Penangkapan gembong narkoba internasional dengan barang bukti fantastis 2 ton oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di Kamboja menguak fakta mengejutkan. Pelaku utama, Dewi Astutik, ternyata warga Dukuh Sumberagung, Desa Balong, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Warga setempat mengenalnya dengan nama asli Pariyatin. Ia diketahui menikah dengan Sarno dan memiliki dua orang anak.
Menurut catatan kepolisian setempat, perjalanan Dewi Astutik dimulai ketika ia memutuskan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Awalnya, Dewi Astutik alias Pariyatin bekerja sebagai asisten rumah tangga di Taiwan. Setelah pulang, ia kembali berangkat menjadi TKW di Thailand selama kurang lebih tiga tahun.
Suami Dewi Astutik, Sarno mengaku syok dan tidak mengetahui sama sekali aktivitas istrinya selama di luar negeri karena jarang berkomunikasi. “Kalau sekarang tertangkap dan masuk jaringan narkoba ya, kami keluarga hanya bisa pasrah,” ujarnya, Rabu (3/12/2025).
Kapolsek Balong, Iptu Triyono, membenarkan bahwa Dewi Astutik (Pariyatin) memiliki catatan keberangkatan sebagai TKW.
Sebelumnya, BNN menyatakan Dewi Astutik sebagai gembong narkoba internasional yang sempat menjadi buronan, sebelum akhirnya berhasil ditangkap di Kamboja.
Dewi Astutik terlibat dalam salah satu jaringan gembong narkoba Fredy Pratama. Dewi diketahui menyelundupkan sabu sebesar Rp5 triliun. "Berdasarkan hasil analisis terdapat dua nama utama asal Indonesia yang mendominasi penyelundupan narkoba di kawasan Golden Triangle yakni Fredy Pratama," kata Kepala BNN RI Komjen Suyudi Ario Seto dikutip, Rabu (3/12/2025).
Editor: Kastolani Marzuki