get app
inews
Aa Text
Read Next : Miris! Siswa SD di Pandeglang Bertaruh Nyawa Lintasi Jembatan Lapuk demi Sekolah

Geger Kepala Sekolah Pukul 10 Siswa SD di Lumajang hingga Takut Sekolah, Ini Respons Wali Murid

Rabu, 01 Desember 2021 - 05:59:00 WIB
Geger Kepala Sekolah Pukul 10 Siswa SD di Lumajang hingga Takut Sekolah, Ini Respons Wali Murid
Oknum kepala sekolah pukul 10 siswa SD di Lumajang hingga tak berani sekolah. (ilustrasi).

LUMAJANG, iNews.id - Puluhan wali murid SD Negeri 2 Tempeh Lor, Lumajang mendatangi Kantor Wilayah Pendidik (KWP) Kecamatan Tempeh. Aksi ini mereka lakukan atas kasus pemukulan terhadap 10 siswa oleh oknum kepala sekolah hingga membuat anak-anak mereka takut sekolah.

Para wali murid ini mengecam aksi pemukulan oleh kepala sekolah tersebut dan meminta KWP Tempeh untuk menindak tegas oknum kepala sekolah tersebut. Sebab, tindakan kepala sekolah itu telah membuat para siswa trauma, bahkan ada yang terluka.

Kabid Pendidikan Dasar (dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Suryadi mengatakan, kasus pemukulan 10 siswa oleh kepala sekolah bermula dari Jumat (26/11/2021) lalu. Saat itu beberapa siswa mencoret-coret bangku sekolah sehingga terlihat kotor. 

Tindakan coret-coret itu diketahui oleh Kepala Sekolah SDN 2 Tempeh, Saiful, sehingga membuatnya marah. Saat itu juga Saiful menegur para siswa dengan penuh emosi dan meminta mereke membersihkan coretan itu. 

"Anak-anak diberi deadline sehari untuk membersihkan coretan. Kondisi ini membuat para murid ketakutan," katanya, Selasa (30/11/2021). 

Karenanya, sepulang sekolah, mereka membeli cat yang akan digunakan membersihkan meja yang telah dicorat-coret.
Setelah membeli cat anak-anak tersebut kembali ke sekolah pada Jumat siang. Saat itu sekolah sudah tutup dan pagar terkunci.

"Tapi salah satu murid menaiki pagar untuk membuka pintu gerbang dan tidak sengaja mengenai atau menginjak lampu pagar sehingga pecah," ujarnya.

Keesokan harinya, pada Sabtu 27, kepala sekolah, Saiful makin marah mengetahui lampu pecah. Dia pun memanggil para siswa untuk dimintai keterangan atas pelaku yang memecahkan lampu tersebut.

"Anak-anak dipanggil satu-satu. Mereka dimintai keterangan, tentang pelaku pemecahan lampu. Tapi tak satu pun siswa mengaku. Kondisi ini membuat Saiful makin emosi dan memukul para siswa di bagian wajah," tuturnya.

Pemukulan inilah yang membuat para wali murid marah. Selain karena menyebabkan memar di wajah, para siswa juga ketakutan dan tidak mau sekolah. "Hari ini mereka ini melaporkan ke kami. Ada sekitar 30 orang. Mereka semua melaporkan kepala sekolah," tuturnya.
 
Atas kasus inilah Dinas Pendidikan Lumajang langsung turun tangan. Pihaknya memanggil kepala sekolah dan orang tua murid untuk mediasi. Hasilnya, disepakati, Saiful selaku Kepala Sekolah SD Negeri Tempeh Lor 2 meminta maaf kepada wali murid dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatnnya. Sementara wali murid juga tidak menuntut secara hukum.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut