Geger 3 Santri di Jombang Kabur gegara Utang Layangan, Pesantren Bantah Isu Bullying

JOMBANG, iNews.id – Tiga santri Pondok Pesantren Al Mubarok, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, membuat geger warga setelah kabur dari pesantren. Mereka yakni, AFR (12) dan AH (10) dari Kecamatan Wonosalam, Jombang, serta MK (12) dari Kecamatan Sooko, Mojokerto, ditemukan dalam keadaan kebingungan di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Mojoagung.
Ketiganya kemudian dibawa petugas pemadam kebakaran (Damkar) Mojoagung mereka setelah mendapat laporan warga, sebelum akhirnya mengembalikan mereka ke pesantren.
Menurut petugas Damkar Mojoagung, Reza Maulana, ketiga santri awalnya mengaku kabur karena mendapat perlakuan bullying dari kakak kelas di pesantren. “Mereka ngaku sering dipukul kalau menolak disuruh seniornya,” ujar Reza, Kamis (24/7/2025).
Setelah dilakukan koordinasi dengan pengurus pesantren, kata dia, terungkap motif sebenarnya ketiga santri itu kabur karena salah satu santri ketakutan ditagih utang Rp45.000 oleh teman sekolahnya di luar pesantren untuk pembelian layang-layang.
Ketua Pengurus Pondok Pesantren Al Mubarok, Sulton Haikal menegaskan, tidak ada kasus bullying di lingkungan pesantrennya. “Masalahnya murni utang piutang di sekolah, bukan di pesantren. Karena takut ditagih dan tidak punya uang, mereka memutuskan kabur,” katanya.
Sulton menjelaskan,ketiga santri tersebut menempuh pendidikan formal di sekolah dasar di luar pesantren, sementara di pesantren mereka mengikuti pendidikan keagamaan.
Editor: Kastolani Marzuki