Ganjar Terharu Disambut Ribuan Warga Malang Meski di Tengah Hujan Deras
MALANG, iNews.id - Kedatangan calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo di Kota Malang, Jawa Timur disambut kesenian tradisional bantengan. Sedikitnya 333 grup kesenian tradisional bantengan ikut memeriahkan Hajatan Rakyat Malang bersama Ganjar Pranowo.
Hujan deras tidak menyurutkan antusiasme warga yang hadir. Bahkan, para masyarakat yang hadir sudah sejak Selasa siang (30/1/2024) berdatangan di tengah guyuran hujan deras.
Pertunjukan bantengan yang dipentaskan tak berhenti meski hujan deras terus turun sejak pukul 14.00 WIB, di Kedungkandang, Kota Malang. Alunan musik menggema mengiringi pertunjukkan peserta bantengan.
Semangat mereka untuk tampil, tidak terganggu meski hujan deras tak berhenti. Ganjar yang baru tiba pukul 16.15 WIB, langsung berorasi di hadapan ribuan warga yang memenuhi Lapangan Ken Arok, Kedungkandang, Kota Malang, lokasi Hajatan Rakyat.
Dalam orasinya, Ganjar terharu melihat antusiasme warga Malang di tengah guyuran hujan deras yang tak menjadi halangan untuk hadir memeriahkan kegiatan.
"Bapak Ibu saudara-saudaraku, saya terharu, tapi pada saat yang sama, Malang bikin darah kita mendidih. Malang membuat kita semangat tidak pernah luntur. Hujan bukan halangan. Kalau seperti ini, Malang sedang menjemput kemenangan. Terima kasih," ujar Ganjar disambut sorak masyarakat yang hadir di lokasi.
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu berujar, ketika rakyat berkumpul di lapangan saat hujan deras menunjukkan keteguhan dan semangat pantang menyerah, demi menyelamatkan demokrasi di Indonesia.
Hal ini juga menandai penyemangat guna memenangkan pesta demokrasi Pilihan Presiden (Pilpres). "Ketika hujan tidak mampu mengusir kita maka itu sebenarnya sikap kita berjuang dengan teguh dengan semangat pantang menyerah untuk menyelamatkan demokrasi," katanya.
Menurutnya, ada banyak momen mengharukan yang membuatnya terkesan selama berkampanye. Dia bercerita pernah terlambat mendatangi kampanye karena gangguan pesawat saat di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu, kata dia tidak membuat antusiasme warga yang datang lebih dahulu surut. "Saya kemarin ke NTT, di sana hujan seperti ini, mereka seperti saudara-saudara kita, tidak pergi. Kemarin saya ke Maluku, karena gangguan pesawat, empat jam terlambat, mereka tidak bergerak. Ini semangat yang membara," katanya.
Editor: Kurnia Illahi