get app
inews
Aa Text
Read Next : Tolak Kedatangan Atlet Israel, PDIP: Indonesia Tak Boleh Kerja Sama dengan Penjajah Palestina

Forum Kiai Kampung Berharap Megawati Berkantor di Jatim

Sabtu, 27 Januari 2018 - 20:30:00 WIB
Forum Kiai Kampung Berharap Megawati Berkantor di Jatim
Koordinator FK3JT KH Fahrur Rozie (Gus Fahrur). (Foto: iNews.id/Ihya Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id – Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) berharap Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri turun gunung untuk memenangkan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno. Intervensi Megawati akan membuat simpul dukungan Gus Ipul-Puti di Jawa Timur (Jatim) menguat.

Koordinator FK3JT KH Fahrur Rozie mengatakan, Jawa Timur merupakan tempat kelahiran Bung Karno. Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) itu lahir di Surabaya dan ketika meninggal dunia dimakamkan di Blitar sehingga ikatan historis antara PDIP dengan Jatim tidak mudah dipisahkan.

"Selain itu, Puti adalah keponakan dari Bu Megawati sehingga harus bisa menang. Maka sangat penting Bu Mega turun ke Jatim. Kalau perlu ngantor di sini," kata Rozie, Sabtu (27/1/2018).

Secara kultural, Jatim merupakan basis kaum Nahdliyin dan nasionalis. Kedua basis massa ini terwakili oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDIP. "Kalau bisa, semua ketua umum partai yang mengusung Saifullah Yusuf-Puti, bisa turun ke Jatim. Tapi yang paling mendesak adalah Megawati harus turun langsung," ucapnya.

Di tempat terpisah, Bakal Calon (Balon) Gubernur Jatim Saifullah Yusuf intensif menyapa masyarakat. Wakil gubernur Jatim itu menghadiri Pelatihan Senam Irama Gembira Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) di Hall Zaitun Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

"Saya minta seluruh guru sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk menyebarkan semangat hidup sehat sejak dini kepada siswa-siswi didiknya," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.

Gus Ipul mengatakan, penting membiasakan hidup sehat sejak dini. Tren penyakit saat ini tidak sama seperti beberapa tahun silam.

"Jika dulu penyakit yang menyebabkan kematian itu disebabkan penyakit menular, seperti malaria atau paru-paru, sekarang malah penyakit yang tidak menular," katanya.

Editor: Achmad Syukron Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut