get app
inews
Aa Text
Read Next : 2,9 Juta Ton Sampah di Jatim Tak Tertangani, Wagub Emil Dardak Ingatkan Ancaman Pidana

Emil: Komuter Fungsional Atasi Mobilitas Antarwilayah di Jatim

Selasa, 13 Maret 2018 - 13:35:00 WIB
Emil: Komuter Fungsional Atasi Mobilitas Antarwilayah di Jatim
Calon Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menaiki Komuter saat menuju Sidoarjo, Selasa (13/3/2018). Selain melihat kondisi angkutan massal, Emil juga menyapa para penumpang. (Foto: iNews.id/Ihya' Ulumuddin)

SURABAYA, iNews.id – Mobilitas masyarakat antar wilayah menjadi perhatian serius Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Dia berharap, transportasi massal terbangun dengan baik. Sehingga sektor perdagangan dan jasa di tiap-tiap wilayah mampu berkembang cukup baik.

Emil mengatakan, selama ini problem di sebuah daerah, terutama perkotaan adalah kemacetan. Penyebabnya, tidak ada angkutan massal yang fungsional. Sehingga mobilisasi menjadi terganggu. Karena itu butuh perencanaan matang untuk mengatasinya.

“Yang seperti itu (kemacetan) harus dilakukan perencanaan secara dini dan visioner. Nah, perencananaan ini harus dilakukan sejak dini. Jangan menunggu padat atau macet dulu baru memikirkan struktur ruang,” ujar Emil usai ngopi pagi dengan sejumlah aktivis, di Surabaya, Selasa
(13/3/2018).

Atas problem itu pula, Emil mengaku sengaja diminta Calon Gubernur, Khofifah Indar Parawansa untuk merancang penanganan mobilitas antarwilayah itu. Terutama untuk beberapa kota besar, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Malang, yang tingkat mobilitas penduduknya cukup tinggi.

“Surabaya misalnya, harus bisa menjadi lokomotif untuk membangun kawasan megapolitan yang berdaya saing, yang bisa mendorong sektor perdagangan dan jasa. Maka perlu penanganan tepat, terutama berkaitan dengan moda transportasinya,” kata pria yang pernah mendalami perencanaan dan pengembangan wilayah ini.

Emil menjelaskan, ada banyak moda transportasi yang bisa dipakai untuk kota besar seperti Surabaya. Namun, menurut dia Kereta Komuter paling fungsional. Selain karena cepat (tepat waktu), jenis moda transportasi ini juga punya kapasitas cukup banyak. “Kalau ini (komuter) bisa dimaksimalkan, maka penggunaan kendaraan pribadi bisa dikurangi. Sehingga kemacetan juga bisa diminimalisasi,” tuturnya.

Emil menyampaikan, saat ini Komuter memang sudah beroperasi. Namun, menurut doktor ekonomi pembangunan ini, kapasitas lambung Komuter masih terbatas. Sehingga tidak sebanding dengan jumlah calon penumpang yang ada. Apalagi, intensitas perjalanan kerera tersebut juga minim.

“Komuter ini dulunya ada empat gerbong. Tetapi sekarang tinggal tiga gerbong. Sehingga daya tampungnya terbatas. Belum lagi, kereta ini juga menggunakan kereta yang sangat lama. Sehingga ini bisa memengaruhi minat masyarakat. Akhirnya mereka lebih memilih kendaraan pibadi daripada transportasi umum,” urainya.

Karena itu dia berharap ada penataan lebih baik lagi tentang transportasi massal tersebut. Emil mengaku telah menyusun semua rencana tersebut dalam program Nawa Bhakti Satya yang menjadi visi-misinya bersama Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim kali ini.

Editor: Himas Puspito Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut