Doa Ashabul Kahfi Ijazah dari Gus Dur agar Dimudahkan Urusan

JAKARTA, iNews.id - Surat Al Kahfi merupakan salah satu surat istimewa dalam Alquran. Al Kahfi artinya goa. Surat ini termasuk surah Makiyyah, 110 ayat, kecuali ayat 28, ayat 82 sampai dengan ayat 101 Madaniyyah Turun sesudah surat Al-Gasyiyah.
Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir disebutkan keutamaan surat Al-Kahfi dan 10 ayat permulaan serta sepuluh ayat terakhirnya, bahwa ayat-ayat tersebut merupakan tameng yang melindungi pembacanya dari fitnah Dajjal.
Imam Ahmad mengatakan pernah ada seorang lelaki membaca surat Al-Kahfi di dalam rumahnya, sedangkan di halamannya terdapat hewan kendaraannya. Maka hewan kendaraan itu larat, lalu ia melihat-lihat dan ternyata ada kabut atau awan yang menutupi dirinya. Kemudian, dia menceritakan pengalamannya itu kepada Nabi Saw. Maka Nabi Saw bersabda:
"Bacalah terus, hai Fulan, sesungguhnya awan itu adalah sakinah (ketenangan) yang turun saat kamu membaca Alquran, atau turun kepada Alquran".
Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya di dalam kitab sahihnya masing-masing melalui hadis Syubah dengan sanad yang sama. Lelaki yang membaca Alquran itu adalah sahabat Usaid ibnul Hudair.
Dikutip dari akun Instagram @ulama.nusantara, Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) konon mengijazahkan doa yang diambil dari ayat ke-10 Surat Al Kahfi. Berikut lafalnya:
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Rabbanaa aatinaa min ladunka rahmataw wahayyi’ lanaa min amrinaa rasyadaa
Artinya:
"Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami"(QS. al-Kahfi; 10)
Doa ini selalu dibaca oleh Ashabul Kahfi (penghuni gua) ketika dikejar, serta diintimidasi oleh raja kejam dari Romawi yang bernama Dikyanus sebagai penyembah berhala. Raja ini mempunyai kebiasaan membantai orang yang selalu menentangnya, serta selalu menyembelih hewan ternak yang dipersembahkan untuk berhala. Hal ini seperti keterangan dalam Tafsir al-Baghawi. maka ketika kita tidak menemukan jalan keluar dalam masalah yang kita hadapi, maka bacalah doa ini.
Menurut Imam Baidhawi dalam Tafsir-nya doa ini berisi tentang permintaan Rahmat Allah agar selalu turun, karena akan mendatangkan ampunan, serta mempermudah datangnya rizki, dan membawa kesentosaan serta keamanan dari musuh. Syekh Nawawi al-Bantani menambahkan, doa ini bertujuan untuk dimudahkan dalam segala urusan, terutama agar tercapai keinginan yang diharapkan.
Dalam Kitban Tafsir Ibnu Katsir disebutkan doa tersebut bertujuan meminta petunjuk jalan yang lurus dalam segala urusan.
Di dalam kitab "Musnad disebutkan melalui hadis Busr ibnu Artah, dari Rasulullah Saw., bahwa beliau Saw. pernah mengatakan dalam doanya:
"Ya Allah, berikanlah akhir yang baik bagi semua urusan kami, dan lindungilah kami dari kehinaan di dunia dan azab akhirat".
Surat al-Kahfi disebutkan oleh Rasulullah melalui jalan sahabat Anas, begini: “Surat al-Kahfi turun bersamanya sebanyak 70 ribu malaikat” (HR. Ad-Dailami, Musnad al-Firdaus, No. 6812; dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi, Durrul Mantsuur fii Tafsiir al-Ma’tsuur, IX: 479).
Juga tentang al-Kahfi diriwayatkan dari jalan Abdullah bin Mughoffal bahwa Nabi Muhammad bersabda: “Rumah yang dibacakan surat al-Kahfi di dalamnya, maka setan tidak akan masuk ke rumah itu pada malam itu” (Imam Jalaluddin as-Suyuthi, Durrul Mantsuur fii Tafsiir al-Ma’tsuur, IX: 479)
Doa Ashhabul Kahfi ini, menjadi salah satu sebab Allah merahmati Ashahbul Kahfi, dan Allah menidurkan mereka di gua itu sampai 309 tahun (ayat ke-25 surat al-Kahfi), sampai dibangunkan Allah kemudian dengan penuh keheranan. Doa ayat ke-10 dari surat al-Kahfi ini bisa menjadi salah satu perisai dan juga untuk mengetuk rahmat Allah.
Wallahu A'lam.
Editor: Kastolani Marzuki