Covid-19 Meningkat, Dindik Jatim Kaji Ulang Sekolah Tatap Muka Januari
SURABAYA, iNews.id - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim) mengkaji ulang kemungkinan sekolah tatap muka Januari mendatang. Pertimbangan itu dilakukan karena angka kasus Covid-19 di Jatim kembali tinggi.
Kepala Dindik Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, apabila kondisinya belum memungkinkan, maka sekolah tatap muka akan ditunda dulu. "Pedoman kami, pelaksanaan sekolah tatap muka bukan Januari atau Februari. Tapi bagaimana kondisi kasus Covid-19 di Jatim," katanya, Kamis (10/12/2020).
Wahid mengatakan, saat ini, wilayah di Jatim tidak ada lagi zona kuning. Bahkan ada dua wilayah yang zona merah, yakni Jember dan Probolinggo. Semua fakta tersebut kata Wahid harus menjadi pertimbangan.
Wahid mengemukakan, berdasarkan data hingga tanggal 9 Desember 2020, sebanyak 36 kabupaten/kota di Jatim berstatus zona oranye penyebaran Covid-19. Sementara dua daerah yakni Jember dan Probolinggo berstatus zona merah penyebaran Covid-19.
"Maka yang menjadi pegangan saat pelaksanaan sekolah tatap muka pada Januari adalah kondisi Covid-19 di suatu daerah. Apabila kondisinya belum memungkinkan digelarnya sekolah tatap muka, maka Jatim akan menunda terlebih dahulu," ujarnya.
Atas peningkatan kasus Covid-19 ini, mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim tersebut akan memperketat protokol kesehatan saat uji coba sekolah tatap muka di SMA/SMK.
"Saat ini kami laksanakan uji coba sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan ketat termasuk jaga jarak. Kelas yang seharusnya bisa diisi 36 orang siswa, saat ini hanya diisi 18 sampai 19 siswa saja," katanya.
Wahid mengatakan, SMA/SMK di Jatim sebenarnya telah siap menggelar sekolah tatap muka pada bulan Januari. Sebab, semua sarana dan prasarana protokol kesehatan telah dilengkapi. Karena itu dia berharap peningkatan Covid-19 kembali bisa dikendalikan.
"Jatim insyaallah sudah siap melakukan sekolah tatap muka. Artinya sarana dan prasarana menggelar sekolah tatap muka di sekolah negeri swasta sudah siap, SOP sudah siap. Termasuk koordinasi dengan puskemas, rumah sakit terdekat sudah dilakukan. Namun pelaksanaannya tetap menunggu kondisi Covid-19," ujarnya.
Sebelumnya sudah ada sebanyak 1.080 sekolah jenjang SMA/SMK/SLB dari total 4.089 lembaga yang dibuka untuk menjalani tahap uji coba sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Editor: Ihya Ulumuddin