get app
inews
Aa Text
Read Next : Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 500 Meter di Atas Puncak

Covid-19 di Jatim Turun tapi Angka Kematian Tinggi, Ini Penyebabnya 

Selasa, 10 Agustus 2021 - 07:30:00 WIB
Covid-19 di Jatim Turun tapi Angka Kematian Tinggi, Ini Penyebabnya 
Tim pemulasaraan membawa jenazah Covid-19 di RSUD Abdoer Rahem Situbondo untuk dimakamkan. (Foto: ilustrasi).

SURABAYA, iNews.id – Kasus Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) kembali menurun. Berdasarkan data Tim Covid-19 Jatim, kasus baru Corona di Jatim kini menjadi 2.000 dari sebelumnya 8.000 kasus. 

Sayangnya, penurunan kasus ini tidak diikuti dengan penurunan angka kematian. Sampai saat ini angka kematian akibat Covid-19 di Jatim masih cukup tinggi, yakni rata-rata 300 kasus per hari, tertinggi secara nasional. 
 
Mengacu data dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim per Senin (9/8/2021), penambahan kasus Covid-19 di Jatim sebanyak 1.965 kasus. Sedangkan tingkat kematian bertambah 305 kasus.  

Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi mengakui bahwa tingkat kematian di Jatim akibat Covid-19 cukup tinggi. "Ini artinya, varian ini (Delta) memang berat. BOR ICU masih tinggi (73 persen), angka kematiannya masih tinggi. Berarti (varian Delta) lebih ganas. Maka tetap protokol kesehatan. Imunisasi harus. Varian Delta ini lebih ganas dan lebih menular," katanya, Senin (9/8/2021).  

Data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim juga menunjukkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim mencapai 80,62 persen. Angka itu lebih rendah dibanding Banten yang mencapai 85,37 persen, DKI Jakarta 97,22 persen, Jawa Barat 85,41 persen dan Jawa Tengah 84,32 persen.

Secara akumulatif, jumlah pasien Covid-19 di Jatim yang meninggal dunia sebanyak 23,292 kasus. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi secara nasional. Disusul Jawa Tengah sebanyak 23.007 kasus, DKI Jakarta 12.812 kasus, Jawa Barat sebanyak 10.497 kasus dan Yogyakarta 3.957 kasus. 

"Salah satu penyebab tingginya angka kematian Covid-19 adalah terlambat mendapat penanganan. Banyak pasien COVID-19 yang datang ke rumah sakit dengan saturasi oksigennya dibawah 90. Sementara di UGD mereka masih antre," ujarnya. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut