Covid-19 di Jatim Tinggi selama PPKM Darurat, DPRD: Vaksinasi Harus Berbasis Keluarga

SURABAYA, iNews.id - DPRD Jawa Timur (Jatim) berharap pola vaksinasi Covid-19 di Jatim diubah, dari vaksinasi berbasis individu menjadi berbasis keluarga. Pasalnya klster keluarga di Jatim cukup tinggi, meski PPKM Darurat telah berjalan.

Ketua DPRD Jatim Kusnadi mengatakan, PPKM Darurat di Jatim sukses mengurangi mobilitas masyarakat. Namun, belum bisa menurunkan sebaran Covid-19.

Arab Saudi Gandeng Italia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030

"Artinya hasilnya tidak berbanding lurus. Sebab, mobilitas masyarakat turun tapi sebaran kasus Covid-19 justru semakin banyak. Padahal, vaksinasi untuk mempercepat herd immunity juga gencar selama PPKM Darurat," ujar Kusnadi, Sabtu (17/7/2021).

Menurut Kusnadi saat ini yang perlu di waspadai klaster keluarga. Sebab dari data yang ada, klaster keluarga menjadi faktor tertinggi naiknya positif rate di Jatim.

Revisi Pengobatan, Oseltamivir dan Azitromisin Tidak Lagi Diberikan pada Pasien Covid-19

Di sisi lain, fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat kata Kusnadi juga terbatas, sehingga tak sanggup menampung jumlah pasien terpapar Covid-19 secara keseluruhan. Oleh karenanya pemerintah menganjurkan isolasi mandiri bagi OTG.

"Isolasi mandiri patut diduga menjadi penyebab kluster keluarga mendominasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim, sehingga kasus Covid-19 terus meningkat," katanya.

Khofifah Minta Bupati Wali Kota se-Jatim Maksimalkan Vaksinasi Pelajar

Karenanya dia menyarankan supaya program percepatan vaksinasi Covid-19 di Jatim difokuskan berbasis pada keluarga bukan individu lagi. Mengingat, vaksinasi berbasis individu kurang efektif untuk menekan sebaran Covid-19.

Editor: Ihya Ulumuddin