Corona di Jatim Lampaui 1.000 Kasus, Khofifah: Patuh PSBB Kunci Tekan Penularan
SURABAYA, iNews.id - Wabah virus corona di Jawa Timur semakin meluas, bahkan telah melampaui 1.000 kasus per Jumat (1/5/2020). Sebarannya kini merata nyaris di seluruh kabupaten kota di Jatim.
"Dari 38 kabupaten/kota, 37 di antaranya telah berstatus zona merah, termasuk Ngawi. Hanya tersisa satu kabupaten yang berstatus zona hijau yakni Sampang," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jumat (1/5/2020) malam.
Menurutnya, situasi ini semakin mengkhawatirkan jika tidak diikuti kewaspadaan, kedisiplinan dan kepatuhan secara komprehensif. Apalagi muncul beberapa klaster baru penularan Covid-19. Teranyar yakni klaster baru sebuah perusahaan di Rungkut, Surabaya. Kegiatan produksi dihentikan hingga batas waktu tak ditentukan setelah dua karyawan positif terjangkit Covid-19 dan meninggal dunia.
"Kota Surabaya menjadi episentrum penularan Covid-19 di Jatim dengan jumlah pasien positif terbanyak, yaitu 496 orang dari total 1031 kasus atau setara dengan 48,1 persen," katanya.
Khofifah menilai, terus meningkatnya kasus Covid-19 di Jatim akibat transmisi lokal atau antarwarga, kendati tak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah.
"Kita tidak boleh lengah, saya berharap masyarakat untuk patuh dan disiplin selama 14 hari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," ucapnya.
Gubernur meminta masyarakat untuk berkegiatan di rumah dan mengurangi bahkan meniadakan kegiatan di luar untuk memangkas mata rantai penularan Covid-19.
"Manfaatkan PSBB ini untuk kebersamaan dengan keluarga. Jangan sampai karena alasan bosan akhirnya malah membawa virus ke rumah dan menularkannya kepada keluarga, saudara, tetangga dan sebagainya. Saya yakin Jatim mampu melewati ini semua. Kuncinya satu, disiplin. Jangan sampai PSBB ini diperpanjang," kata Khofifah.
Editor: Donald Karouw