Cerita Tragis Penyair Chairil Anwar, Ditangkap Polisi Jepang Usai Dilukis Perupa Sudjojono
“Belakangan kami mendengar ia ditangkap Kenpeitai (Polisi rahasia Jepang), karena zinkwit itu dicurinya dari Yamamoto, seorang pelukis Jepang peranakan Prancis,” tulis Mia Bustam.
Kabar penangkapan Chairil Anwar oleh polisi Jepang benar adanya. Suatu hari sepulang menimbangkan Tedjabayu Sudjojono, putranya, Mia Bustam melihat dengan mata kepala sendiri. Dia menyaksikan Chairil Anwar sedang digiring dua orang Kenpeitai yang sebentar-sebentar menyodokkan popor karaben ke tubuh ringkih Chairil dengan memaki-maki .
Kondisi Chairil Anwar mengenaskan. Wajahnya sembab dengan kedua pelupuk mata membiru dan bengkak. Chairil berjalan sempoyongan. Mia Bustam mengaku tidak berani melihat terang-terangan karena khawatir akan menarik perhatian dua orang polisi Jepang itu. “Tapi saat itu kebencianku terhadap serdadu Jepang menjadi semakin memuncak,” kata Mia Bustam.
Chairil Anwar tutup usia pada 28 April 1949, di usia 27 tahun. Penyair legendaris Indonesia itu dimakamkan di Pemakaman Umum Karet, Jakarta. Sepanjang tahun 1942-1949, Chairil Anwar telah menghasilkan 94 karya tulis, dengan 70 di antaranya sajak asli. H.B. Jassin, paus satra Indonesia menobatkan Chairil Anwar sebagai pelopor Angkatan ’45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Editor: Ihya Ulumuddin