get app
inews
Aa Text
Read Next : Penampakan Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang-Solo, Telur Berserakan Tumpah dari Truk

Cerita Gerilyawan Masjid Bungkuk Malang, Kebal Peluru usai Makan Telur Ayam Mentah 

Selasa, 12 April 2022 - 09:27:00 WIB
Cerita Gerilyawan Masjid Bungkuk Malang, Kebal Peluru usai Makan Telur Ayam Mentah 
Penampakan Masjid Bungkuk, markas gerilyawan yang kebal peluru. (Foto: MPI/Avirista Midaada).

MALANG, iNews.id - Masjid Bungkuk di Singosari Malang cukup monumental. Selain sebagai pusat penyebaran agama Islam di Malang Raya, masjid tertua di Malang ini juga menjadi markas gerilyawan di masa agresi militer Belanda. 

Di masjid ini pula para santri dan gerilyawan digembleng ilmu kanuragan untuk melawan Belanda, satu di antaranya ilmu kebal peluru. Caranya dengan menelan telur ayam mentah yang telah dibacakan doa khusus oleh kiai. 

Generasi keempat pendiri Masjid Bungkuk KH Moensif Nachrawi menuturkan, di masjid tersebut para pejuang digembleng baik fisik maupun spiritual untuk berjihad mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karenanya para santri dan gerilyawan berani bertempur hingga di garda depan. 

"November 45 Belanda datang lagi bersama sekutu-sekutu waktu itu Inggris. Sebetulnya itu urusannya sekutu. Tapi Belanda ndompleng (ikutan) kepingin masuk lagi ke Indonesia," ucap Moensif ditemui di rumahnya di Jalan Bungkuk, Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, beberapa waktu lalu. 

Saat itu Belanda dan sekutunya memasuki Indonesia mulai dari kawasan Surabaya. Belanda dan sekutu terus bergerak ke selatan mencoba menguasai kembali beberapa daerah ke selatan Surabaya yang sempat dikuasai sebelum kedatangan Jepang. 

"Waktu itu mulai masuk dari Surabaya yang diincar mulai terjadi rundingan gagal, rundingan gagal, perang lagi, hingga ada perang enam hari matinya Jenderal Mallaby. Belanda bertahan (tahun) 45 akhir 46, (tahun) 47 di Surabaya, 47 mulai merangsek ke selatan," katanya. 

Ia menambahkan, saat itu wilayah Malang dan sekitarnya memang belum dalam penguasaan Belanda. Namun pergerakan Belanda yang terus merangsek ke selatan memasuki daerah Porong, membuat pejuang sekitar Malang bersiaga.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut