get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Hari Ini Magnitudo 4,2 Guncang Sumenep Jatim

Cerita Anak Petani Asal Gresik Perkuat Skuad Garuda di Asia Cup 2022

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 08:34:00 WIB
Cerita Anak Petani Asal Gresik Perkuat Skuad Garuda di Asia Cup 2022
Muhammad Hendri Firdaus, pemuda berusia 22 asal Gresik Perkuat Skuad Garuda di Asia Cup 2022 (Agus Ismanto/MNC Portal)

Bulan depan, dia harus terbang ke Jakarta bersama enam atlet dan satu pelatih hoki asal Gresik mengikuti pelatnas yang akan digelar selama lima bulan. 

"Sekarang nambah porsi latihan. Pagi usai shalat subuh mulai dengan ari-lari kecil keliling desa. Latihan pakai stik sendiri,  latihan bersama teman-teman," terang Hendri yang kini punya lima stik. 

Pelatih Hoki Abdul Haq Habibur Rohim mengaku kepastian masuk pelatnas itu setelah dihubungi langsung oleh Dharmaraj. Pelatih berdarah Malaysia itu berpesan agar para atlet hoki untuk menjaga kondisi tubuh. 

"Awalnya diminta empat atlet Gresik  masuk timnas, setelah melihat tampil di PON kemarin, dia minat enam atlet kita. 

Muhammad Hendri Firdaus bersama rekan Tim Hoki saat PON Papua XX (Agus Ismanto/MNC Portal)
Muhammad Hendri Firdaus bersama rekan Tim Hoki saat PON Papua XX (Agus Ismanto/MNC Portal)

Mereka adalah Ilham Wiranata, Malik Fajar, Ferdian Fathur, Julian Agung, Andre Guntara dan Hendri Firdaus. Pelatih juga asal Gresik adalah Abdul Haq Habibur Rohim.  

Coach Dharma terkesan akhirnya mereka dipanggil ke pelatnas. Pelatnas kurang lebih selama lima bulan persiapan Asia Cup bulan Maret 2022," terang pria yang akrab disapa Rohim ini.


Pertumbuhannya Terhambat


Enam tahun lalu, Muhammad Hendri Firdaus divonis hormon pertumbuhannya terganggu,  tidak bisa tinggi dan harus konsumsi obat.

Sejak SD dia terus minum obat dari dokter. Tingginya sempat 145 sentimeter saat SMP. Bahkan teman sekolahnya kerap meledek dan memanggilnya "Unyil".  

Namun, sejak duduk di kelas X berkenalan dengan olah raga Hoki indoor oleh sang pelatih Abdul Haq Habibur Rohim. 

"Sejak itu, pertumbuhan tubuhnya mulai normal dan berhenti minum obat," kenangnya.

Karena saat itu tidak mampu membeli stik, Hendri berinisiatif meminjam stik dan bola milik pelatih untuk latihan di rumah. 

"Saya latihan di rumah bermodal stick dan bola pinjaman," ujarnya.

Dia mengenang ketika membeli stick pertamanya seharga Rp400.000. Uang itu didapat dari hasil menabung uang saku sekolah selama 1 tahun.

Stik perdana miliknya, membuatnya semakin giat berlatih. Kemampuannya meningkat, hingga mendatangkan prestasi.

Editor: Nur Ichsan Yuniarto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut