Cegah Bentrok, Bonek Dilarang Datang saat Laga Arema FC vs Persebaya

MALANG, iNews.id - Dua klub bebuyutan Arema FC dan Persebaya Surabaya akan bentrok di lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Malang. Untuk menghindari gesekan antarsupoter, suporter Perbaya, Bonek, dilarang hadir ke Malang.
Keputusan itu diambil berdasarakn hasil rapat koordinasi menjelang laga Arema FC vs Persebaya. Terdapat delapan poin kesepakatan pada rapat tersebut, salah satunya melarang bonek datang ke stadion.
"Hal itu semata-mata dilakukan untuk kepentingan bersama dan menjaga Malang Raya tetap kondusif,” kata Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Arema FC Abdul Haris.
Haris menyebutkan, Aremania menolak tegas kehadiran Bonek pendukung Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Pasalnya ada sejumlah pertimbangan yang membuat perwakilan Aremania itu memutuskan tak mengundang suporter tim tamu ke Malang.
“Langkah antisipasi sejak jauh-jauh hari dilakukan oleh Aremania, melalui pertimbangan yang matang maka diputuskan Panpel mematuhi arahan polisi dengan tidak memberikan kuota pada pendukung Persebaya di Kanjuruhan," ujarnya.
Aremania juga menyepakati meredam provokasi di media sosial jelang laga kedua tim berlangsung. Mengingat beberapa hari menjelang laga melawan Persebaya, hal ini marak terjadi di media sosial. "Selain itu, Aremania juga menyoroti provokasi di sosial media, ini yang harus kita redam bersama,” kata dia.
Pihak keamanan melalui kepolisian juga diminta untuk manajemen Singo Edan dan Aremania untuk menertibkan akun - akun media sosial yang melakukan tindakan provokatif dan tidak bertanggung jawab.
"Aremania mendesak admin akun sosial media untuk bertemu dan saling sharing dengan manajemen dan Aremania," tuturnya.
Duel dua tim Jawa Timur yang belum konsisten ini sesuai jadwal dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi bakal berlangsung pada Sabtu malam (1/10/2022) pukul 20.30 WIB. Tetapi bisa saja melihat dinamika keamanan laga ini kembali diajukan jadwal kick-offnya seperti halnya saat laga melawan Persib Bandung.
Editor: Ihya Ulumuddin