Biografi Dokter Sutomo, Pahlawan Nasional asal Nganjuk Pendiri Organisasi Budi Utomo
JAKARTA, iNews.id – Biografi Dokter Sutomo perlu diketahui sebagai pahlawan nasional asal Nganjuk. Perlu diingat, Dokter Sutomo dan Bung Tomo adalah orang yang berbeda, meski sama-sama berasal dari Jawa Timur.
Dokter Sutomo dikenal sebagai Bapak Pergerakan Indonesia. Gagasan Sutomo mendirikan Budi Utomo menarik perhatian tokoh-tokoh lain untuk melakukan hal serupa.
Budi Utomo memicu lahirnya pergerakan nasional untuk melawan penjajahan Belanda. Ini menjadi awal kebangkitan Indonesia menjelang kemerdekaan.
Seperti apa biografi Dokter Sutomo? Berikut iNews.id rangkum dari berbagai sumber, Rabu (2/11/2022).
Sutomo (Soetomo) bernama asli Soebroto, lahir di desa Ngepeh, Nganjuk, Jawa Timur pada 30 Juli 1888. Ia berasal dari keluarga priyayi.
Ayahnya adalah Raden Suwaji, seorang pegawai pangreh yang berpikiran modern. Sementara itu, kakeknya adalah Raden Ngabehi Singawijaya alias KH Abdurrakhman yang disegani di Nganjuk.
Sutomo menghabiskan masa kecil bersama kakek dan neneknya. Sementara ayahnya bertugas sebagai asisten wedana di Maospati, Magetan.
Memasuki masa sekolah, Sutomo duduk di bangku ELS (Europeesche Lagere School) di Bangil. Nama Soebroto pun berubah menjadi Soetomo agar bisa diterima di sekolah itu.
Setelah tamat, ia meminta masukan dari ayah dan kakeknya untuk meneruskan pendidikan. Kakek dan neneknya ingin Sutomo masuk OSVIA, sekolah para pegawai pangreh praja yang kelak bekerja di pemerintahan.
Namun, ayahnya menghendaki Sutomo masuk STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen), sekolah dokter di Batavia.
Sempat kebingungan, akhirnya Sutomo memilih STOVIA. Ayahnya mengatakan, sekolah para pegawai pangreh akan membuatnya disuruh-suruh Belanda dan ia tidak ingin itu terjadi kepada anaknya.
Dua tahun pertama, Sutomo adalah anak yang malas, nakal, dan suka berkelahi. Namun, sejak ayahnya meninggal, ia berubah kepribadian menjadi lebih baik.
Masih di STOVIA, Sutomo bertemu dengan Wahidin Soedirohoesodo yang mengungkapkan gagasannya mendirikan organisasi demi menaikkan derajat bangsa. Gagasan itu diterima serta direnungkan oleh Sutomo dan teman-temannya.
Pada Mei 1908, mereka mendirikan organisasi Budi Utomo dengan Sutomo sebagai ketuanya. Tujuan dari organisasi ini adalah memajukan pendidikan dan kebudayaan untuk melawan penjajahan Belanda.
Pada 1911, Sutomo lulus dari STOVIA. Ia pun berkeliling ke daerah-daerah yang memerlukan bantuan kesehatan, antara lain Semarang, Tuban, Lubuk Pakam (Sumatera Utara), dan Malang.
Dari tugas ini, Sutomo bisa melihat langsung kesengsaraan rakyat. Bahkan, ia rela tidak dibayar dan menolong secara sukarela.
Pada 1919, Sutomo diberi kesempatan untuk meneruskan pendidikan di Belanda. Kembali ke Indonesia, ia melihat Indonesia telah berdiri banyak partai dan melemahkan Budi Utomo. Akhirnya, Sutomo mengusulkan agar Budi Utomo mulai masuk bidang politik dan terbuka untuk masyarakat.
Pada 1924, Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club (ISC), wadah kaum terpelajar. Kemudian, nama ISC berganti menjadi Persatuan Bangsa Indonesia. Pada 1935, PBI dan Budi Utomo digabung dan membentuk Partai Indonesia Raya (Parindra) yang bertujuan untuk membantu Indonesia merdeka.
Sutomo juga aktif di dunia pers dengan menjadi wartawan dan pemimpin surat kabar. Belum sempat melihat Indonesia merdeka, Sutomo meninggal dunia pada 30 Mei 1938 di Surabaya.
Untuk mengenang perjuangan dan jasa-jasanya, Dokter Sutomo ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 657/1961.
Itulah biografi Dokter Sutomo, pahlawan nasional asal Nganjuk yang menggagas pendirian Budi Utomo.
Editor: Rizky Agustian