Begal Payudara Spesialis Mama Muda Ditangkap Polres Tuban, Ini Modusnya

TUBAN, iNews.id – Pelaku begal payudara di Tuban, Jawa Timur (Jatim), Arifin (30) dibekuk polisi. Warga Desa Beji, Kecamatan Jenu, Tuban ini ditangkap sesaat setelah meremas payudara ibu muda di area persawahan yang sepi.

Identitas pelaku diketahui setelah korban melapor kepada suaminya. Tak terima dengan perlakuan tersebut, sumi korban lantas mendatangi pelaku di tempat kejadian. Saat itu juga pelaku ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.

Baca Juga

Polisi Tembak Buron Kasus Curas yang Beraksi di Dermaga BKB Palembang

Hasil penyelidikan polisi, perbuatan cabul ini sudah dilakukan pelaku selama lima kali. Para korban rata-rata perempuan cantik atau mama muda.

Modusnya, dia mengintai sasaran di tempat sepi. Setelah itu korban dipepet dengan menggunakan motor lalu payudaranya diremas dan kabur.

Baca Juga

Remaja Tewas dengan Tangan Terikat di Gresik, Polisi Selidiki Kasus

“Saat kondisi sepi, korban saya kejar. Setelah dekat, saya langsung remas payudara korban sebelah kanan, begini,” kata pelaku sambil mempraktikkan aksinya.

Baca Juga

12 Orang Terlibat Kasus Narkoba di Jombang, 5 Residivis yang Baru Keluar Penjara

Setelah beraksi, tersangka lalu pulang dan melakukan onani sambil membayangkan korbannya. Cara itu dilakukan pelaku untuk memuasakan hasrat seksualnya.

Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, aksi cabul pelaku dilakukan di beberapa tempat berbeda, di antaranya di seputaran Kecamatan Semanding dan Merak Urak, dekat pesawahan yang sepi.

“Aksi terakhir, hari Minggu kemarin. Pelaku mengincar korban yang pulang ke rumahnya. Yang dilakukan tersangka adalah melakukan tindak pidana pencabulan dengan memegang area sensitif perempuan di bagian dada,” katanya.

Ruruh mengatakan, sebelum ditangkap dalam kasus pencabulan, pelaku sudah pernah ditahan karena kasus penipun. Kini pelaku juga terancam masuk penjara lagi dengan hukuman yang lebih besar.

Atas perbuatan itu, pelaku dijerat Pasal 290 31 e7 dan Pasal 81 KUHP tentang Pencabulan di muka umum. Ancaman hukumannya tujuh tahun penjara.

Editor: Ihya Ulumuddin