Baznas Malang Lunasi Utang Guru TK di 24 Aplikasi Pinjol, Total Rp26 juta
KOTA MALANG, iNews.id – Guru TK asal Kota Malang berinisial S yang terjerat utang di 24 aplikasi pinjaman online (Pinjol) kini bisa bernapas lega setelah utang-utangnya mulai dilunasi sejumlah pihak. Kali ini, tanggungan utang guru TK tersebut dilunasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang.
S dan kuasa hukumnya bernama Slamet Yuono sebelumnya mendatangj Polresta Malang dan Baznas, Kamis (20/5/2021), untuk merampungkan persoalan pinjol yang menjeratnya.
Baznas ditunjuk Pemkot Malang untuk melunasi utang S di 24 aplikasi pinjol. Di sana S tengah menghitung jumlah utang yang ada di 24 aplikasi tersebut.
"Kami bersama ibu S, sudah datang ke Baznas, lembaga yang ditunjuk oleh Pemkot Malang untuk melakukan proses pelunasan pinjaman," kata Slamet Yuono.
Slamet menuturkan, saat pertemuan dengan Baznas disepakati untuk membayar pinjaman pokok. Sementara jumlah yang terhitung sebesar Rp26 juta.
"Pengembalian hanya pinjaman pokok saja, sudah dihitung sebesar Rp26 juta, dari 23 aplikasi pinjol. Karena satu aplikasi sudah dibayar oleh Ibu S," katanya.
Untuk teknis pembayaran, lanjut Slamet, tetap akan berkoordinasi dengan Baznas Kota Malang. Termasuk menghubungi satu per satu pinjol, bagaimana teknis pelunasannya.
"Dana pelunasan tetap berada di Baznas, karena bukan dana kami. Tinggal teknisnya masih dikoordinasikan, apakah Baznas yang menghubungi pinjol atau kami kuasa hukumnya," beber Slamet.
Sebelumnya diberitakan, guru berinsial S diteror oleh debt collector pinjaman online, hingga nyaris bunuh diri. Tak hanya itu, dia kini juga harus kehilangan pekerjaan sebagai guru TK akibat teror 24 jam dari debt collector.
Dia terpaksa meminjam uang di pinjaman online untuk biaya kuliahnya. S harus menempuh pendidikan perkuliahan setelah tempat dia bekerja sebagai guru TK menyaratkan guru kelas minimal S-1, setelah dirinya mengabdi sebagai guru 13 tahun.
Saat memasuki semester 9, S kesulitan membayar biaya semester yang mencapai Rp2,5 juta karena dia hanya menerima Rp400.000 per bulan. Biaya inilah yang disebut harus dibayarkan untuk syarat memperoleh gelar sarjana.
Editor: Kastolani Marzuki