get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita IRT Obesitas di Parepare Berbobot 200 Kg, Sulit Berdiri Hanya Bisa Ngesot

Baru 23 Persen, Vaksinasi Covid-19 di Jatim Jauh dari Target 

Rabu, 28 Juli 2021 - 09:32:00 WIB
Baru 23 Persen, Vaksinasi Covid-19 di Jatim Jauh dari Target 
Kegiatan vaksinasi Covid-19 di Unair Surabaya. (Foto: iNews/Hary Tambayong).

SURABAYA, iNews.id - Vaksinasi Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) jauh dari target. Berdasarkan data Dinas Kominfo Jatim, dari 31.826.206 sasaran vaksinasi, baru 7.405.758 orang yang telah vaksin tahap pertama, atau baru 23,27 persen dari total sasaran vaksinasi.

Sedangkan yang sudah menjalani vaksin kedua sebanyak 2.946.543 orang atau 9,26 persen dari total sasaran vaksinasi. 
Sementara sebanyak 2.264.790 warga Jatim sudah menjalani rapid tes antibody atau swab tes antigen dan yang menjalani tes PCR sebanyak 2.281.063 orang. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan mengoptimalkan vaksinasi agar mampu menjangkau semua kalangan. Sebab, pihaknya menargetkan pada 17 Agustus 2021, Jatim sudah mencapai herd immunity atau kekebalan komunitas. Artinya, sekitar 70 persen dari total sasaran vaksinasi sudah tervaksin. 

"Kami bisa menyisir semaksimal mungkin segmen-segmen yang kita harapkan menjadi penguatan terwujudnya herd immunity. Harapannya adalah, seluruh segmen ini akan saling menjadi penguatan, bagaimana herd immunity bisa segera kita wujudkan," ujar Khofifah, Rabu (28/7/2021).

Untuk mewujudkan herd immunity, kata dia, selain mendukung vaksinasi di sektor pekerja atau buruh, saat ini Pemprov Jatim juga maksimalkan vaksinasi basis sekolah, basis perusahaan, dan basis perguruan tinggi. "Kami mengajak masyarakat untuk segera mengakses tempat vaksin terdekat. Agar masyarakat atau pekerja mendapatkan perlindungan dari risiko terpapar Covid-19," kata Khofifah. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Herlin Ferliana mengatakan, sok vaksin bagi masyarakat umum dan anak-anak di Jatim mulai menipis. Untuk itu, pihaknya telah bersurat ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk pasokan vaksin. "Barangnya (vaksin) di dunia memang langka dan hanya pemerintah pusat yang mampu mendatangkan," katanya. 

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut