Bantah Tol Jombang Membahayakan, Pengelola Pastikan Jalur Maut Vanessa Angel Baik 

JOMBANG, iNews.id - Pengelola jalan Tol Jombang-Mojokerto membantah dugaan yang menyebut kondisi ruas jalan tol yang dilalui Vanesa Angel rawan dan membahayakan. Sebab kondisi jalan sangat baik karena secara geometris posisinya lurus dan tidak ada gangguan sama sekali. 

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Departemen Operasional PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) Yuni Rihal, pengelola ruas jalan Tol Jombang-Mojokerto. Yuni mengatakan, kondisi ruas jalan tol tempat terjadinya kecelakaan santat baik. Tidak berlubang dan posisinya lurus. 

Baca Juga

Dirawat Intensif di RS Polda Jatim, Begini Kondisi Anak Vanessa Gala Sky

"Secara geometrik posisinya lurus. Dari jarak pandang juga tidak ada gangguan," katanya, Sabtu (6/11/2021). 

Fakta tersebut juga sesuai dengan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang menunjukkan tidak ada kerusakan jalan sama sekali di lokasi terjadian. "Kami juga telah menyediakan rest arean di KM 678 yang berjarak sekitar 6 kilometer dari lokasi terjadinya kecelakaan," ujarnya. 

Baca Juga

3 Lagu Daerah Malang, Jawa Timur

Tak hanya itu, dari arah barat atau sebelum lokasi kecelakaan, rest area juga tersedia di KM 626. "Kami juga imbau kepada pengemudi yang kelelahan dalam berkendara untuk beristirahat di rest area tersebut," tuturnya. 

Baca Juga

Banjir Bandang akibat Alih Fungsi Lahan di Lereng Arjuno, Ini Penjelasan Pemkot Batu

Agar kecelakaan seperti ini tidak terulang, pihak pengelola tol mengimbau masyarakat pengguna jalan tol agar mematuhi rambu-rambu jalan yang sudah dipasang, terutama rambu batas maksimal kecepatan. Sesuai desainnya, pengelola tol membatasi kecepatan pengendara maksimal 100 kilometer per jam 
 
"Jika rambu tersebut dilanggar atau pengendara mengemudi dengan kecepatan terlalu tinggi, hal tersebut akan sangat membahayakan," tuturnya. 

Diketahui, berdasarkan hasil oleh TKP, mobil Vanessa Angel melaku dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam. Saat kejadian juga tidak ada pengereman sama sekali. 

Editor: Ihya Ulumuddin