Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Kembali Terjang Lumajang, Warga 2 Kecamatan Terjebak
Senin, 17 Januari 2022 - 20:43:00 WIB
Yayan Nugroho
LUMAJANG, iNews.id - Banjir lahar dingin Gunung Semeru kembali menerjang empat daerah aliran sungai di Lumajang, Senin (17/1/2022) petang. Akibatnya, jalur Tempursari terputus.
Belum ada laporan korban akibat peritiwa ini. Namun, sejumlah warga di Kecamatan Tempursari dan Pasirian terjebak. Sebab jembatan penghubung dua kecamatan tersebut tertutup material yang terbawa banjir.
Baca Juga
Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Kota Malang, Atap Terminal Arjosari Ambruk
Pantauan iNews.id, air bah datang cukup deras membawa material vulkanis seperti pasir dan bebatuan. Petugas dan relawan pun terpaksa berjaga-jaga dan meminta warga yang berada di sepanjang aliran banjir menjauh.
Editor: Ihya Ulumuddin
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Jabar
10 jam lalu
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Pangandaran Terendam Banjir
Jateng
1 hari lalu
Mengerikan! Tanah Bergerak di Purbalingga Rusak 19 Rumah, 20 KK Mengungsi
Jatim
2 hari lalu
Gunung Semeru Erupsi Hari Ini, Muntahkan Abu Vulkanis Setinggi 400 Meter
Jatim
2 hari lalu
Diguyur Hujan Deras, Jalur Wisata Nongkojajar Gunung Bromo Pasuruan Longsor
Jateng
2 hari lalu
Penyebab Longsor Timbun Puluhan Orang di Cilacap, Kepala BPBD: Tanah Labil dan Hujan
Lampung
3 hari lalu
Angin Puting Beliung Terjang 2 Kecamatan di Lampung Timur, 111 Rumah Rusak Parah
Berita Terkini
Jatim
20 menit lalu
Tampang Purnomo Diduga Pembunuh IRT Penjual Kopi di Jombang, Suami Siri Korban
Jatim
3 jam lalu
Detik-Detik Pemotor Perempuan Tewas Terjatuh Disenggol Bus di Tulungagung Terekam CCTV
Jatim
3 jam lalu
Jatuh Disenggol Bus Harapan Jaya, Pemotor Perempuan di Tulungagung Tewas
Jatim
8 jam lalu
Gempa Hari Ini Guncang Pacitan Jatim, Cek Magnitudonya!
Jatim
23 jam lalu
Atap Kelas Ambrol, Siswa SDN Plosogenuk 1 Jombang Belajar di Parkiran
Jatim
1 hari lalu
Silsilah Keturunan Gus Elham Yahya: Jejak Kiai, Pesantren dan Kontroversi