Anggota DPRD Jombang Tetap Kunker ke Bali di Tengah Penyebaran Korona

JOMBANG, iNews.id - Anggota DPRD Kabupaten Jombang melakukan kunjungan kerja (kunker) di tengah penyebaran virus korona (covid-19). Wilayah yang dikunjungi anggota DPRD Kabupaten Jombang yaitu, Makassar, Tasikmalaya dan Bali.

"Hotel sudah dibayar terlebih dahulu sebelum keberangkatan artinya ketika berangkat sudah ready, mana kala ketika ada pembatalan tiket pesawat dan hotel tidak bisa dikembalikan penuh," ujar Ketua DPRD Kabupaten Jombang, Mas'ud Zuremi di Jombang, Jawa Timur, Selasa (17/3/2020).

Baca Juga

Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemprov Jatim Siapkan 132 Ruang Isolasi Tambahan

Mas'ud mengatakan rencana kunker ke wilayah tersebut sudah dilakukan sejak lama. Apabila dibatalkan kunker, maka anggota DPRD Kabupaten Jombang harus menanggung seluruh biaya.

"Mohon pengertian kalau kegiatan DPRD sudah diagendakan dan sudah berangkat artinya tidak bisa membatalkan sekarang," ucap dia.

Baca Juga

GP Ansor Laporkan 3 Pemilik Akun Facebook Penghina Banser ke Polda Jatim

Meski begitu, Mas'ud mengaku tidak ikut rombongan kunker karena ada kegiatan rapat bersama dengan pemerintah daerah. Dirinya juga sempat membatalkan kunker ke Jakarta pada pekan kemarin.

"Saya ada kegiatan di Jakarta kemarin, saya sudah booking pesawat dan hotel tapi ada situasi seperti ini saya harus jaga gawang. Akhirnya membatalkan saya harus mengganti uang penggati pakai uang pribadi," jelas dia.

Seperti diketahui, Gubernur Bali I Wayan Koster menetapkan status siaga penanggulangan korona atau Covid-19 di seluruh kota/kabupaten. Status tersebut ditetapkan hingga 30 Maret 2019.

Dengan penetapan status itu, seluruh aparatur sipil negara (ASN) selain pejabat eselon diminta bekerja di rumah. Selain itu, menunda Ujian nasional (UN) siswa SMA/SMK hingga 14 hari ke depan.

Dinas Kesehatan Bali mencatat jumlah pasien dalam pengawasan Covid-19 Bali total sudah mencapai angka 73 orang. Satu orang di antaranya positif dan meninggal dunia. Sedangkan 54 lainnya dinyatakan negatif. Sementara sisanya 19 pasien lainnya masih menunggu hasil Laboratorium Litbangkes Jakarta.

Editor: Faieq Hidayat