SURABAYA, iNews.id – Polda Jawa Timur (Jatim) mengirimkan 1.200 personel ke Jakarta yang diperbantukan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan selama sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Masing-masing terdiri atas 700 personel satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) dan 400 personel satuan Brigade Mobil (Brimob).
“Ya, ada 1.200 personel yang kami BKO-kan ke Jakarta. Sejak beberapa waktu lalu mereka sudah berada di Jakarta,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan seusai apel konsolidasi Operasi Ketupat Semeru dan Persiapan Pengamanan Sidang Perselisihan hasil Pemilu 2019 di Lapangan Mapolda Jatim, Kamis (13/6/2019).
Klaim Menang 52%, Ini Isi Lengkap Petitum yang Diajukan Kubu Prabowo ke MK
Seluruh personel tersebut akan berjaga di kawasan gedung MK. Kemudian, di sejumlah objek vital dan titik-titik rawan gangguan. “Karena sebagian pasukan di-BKO ke Jakarta, kami di sini (Jawa Timur) meminta bantuan (pengamanan) ke TNI,” katanya.
Tak hanya itu, Polda Jatim juga terus berkoordinasi dengan para pimpinan tokoh agama untuk menjaga situasi tetap kondusif. Selain itu, Luki mengimbau masyarakat Jatim untuk tidak berangkat ke Jakarta seperti pada aksi 22 Mei lalu.
“Kami tidak ada melakukan sweeping seperti menjelang aksi 22 Mei lalu. Meski begitu, kami imbau kepada warga Jawa Timur untuk tidak berangkat. Bila ingin tahu, silakan lihat di televisi saja agar Indonesia aman,” ujarnya.
Terkait rencana aksi unjuk rasa di Gedung Negara Grahadi, Luki membenarkan. Namun, pihaknya mengaku telah melakukan pendekatan kepada para tokoh dan meminta aksi tersebut tidak dilakukan. “Insyallah tidak jadi, kami masih terus berkoordinasi,” katanya.
Editor: Maria Christina