7 Fakta Pembunuhan Kakak Beradik di Sidoarjo, Nomor 3 Bikin Merinding

SIDOARJO, iNews.id - Kasus pembunuhan dua perempuan kakak beradik di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo terbilang sadis. Sebab, pelaku tak hanya menghabisi dua nyawa sekaligus, tetapi juga menyeretnya ke dalam sumur.
Seorang korban dibunuh pelaku dengan cara ditusuk dan satu korban lagi dihabisi dengan cara dicekik. Perbuatan kejam itu dilakukn pelaku HE seorang diri.
Berikut fakta-fakta pembunuhan yang dilakukan laki-laki berinisial HE asal Ploso, Kabupaten Kediri.
1. Pelaku Mantan Karyawan Orang Tua Korban.
Pelaku pembunuhan ternyata bukan orang asing bagi kedua korban. Sebab, pelaku pernah menjadi karyawan orang tua korban, menjaga usaha warung kopi tak jauh dari tempat tinggal korban.
Namun, karena saling tidak ada kecocokan, pelaku keluar dan tidak bekerja lagi. Untuk menyambung hidup di Sidoarjo, pelaku lantas bekerja menjadi driver ojek online (ojol).
Karena perkenalan itu pula, pelaku bisa masuk ke rumah korban sebelum aksi pembunuhan. Pelaku bertamu ke rumah korban dan dipersilakan masuk oleh salah satu korban.
2. Pelaku Jatuh Cinta dengan Salah Satu Korban.
Sejak menjadi karyawan orang tua korban, pelaku mulai kenal dengan para korban. Sebab, kedua korban juga kerap bermain ke warung untuk bertemu ibunya. Dari situ, pelaku mulai menaruh hati dengan salah satunya, yakni Dira Vani (20) yang duduk di bangku kuliah.
Paras Dira yang cantik membuat pelaku terpikat, hinga suatu ketika dia menyatakan cintanya kepada Dira. Sayang cinta pelaku ternyata bertepuk sebelah tangan. Dira tidak senang dan menolak.
Penolakan ini membuat pelaku patah hati. Meski begitu, dia tetap berusaha mendekati korban, salah satunya mengunjungi korban di rumahnya. Sayang usaha itu tak juga berhasil, sebab korban tetap menolak.
"Karena cintany ditolak, pelaku sakit hati dan menaruh dendam," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro.
3. Korban Ditusuk dan Disekap lalu Dicekik
Pelaku pembunuhan HE menghabisi kedua korban dengan cara berbeda. Pertama, pelaku menusuk korban peratama, Dea (14) dengan cara menusuk bagian perut menggunakan pisau dapur.
Pisau itu direbut pelaku dari tangan korban saat mencoba menakut-nakuti pelaku yang tengah mencekik korban, Dira. Karena tusukan itu pula, korban Dea langsung terkapar bersimbah darah dan tewas.
"Sang adik ini mengambil pisau karena melihat kakaknya dicekik pelaku," kata Kapolresta.
Usai menghabisi korban pertama dengan pisau, pelaku lantas menyekap korban kedua, Dira, di dalam kamar. Saat itulah gadis yang dicintainya itu dicekik hingga tewas.
4. Korban Diseret dan Dimasukkan Sumur
Mengetahui kedua korban tewas, pelaku lantas berusaha menghilangkan jejak dengan cara membuang jasad korban ke dalam sumur. Satu per satu korban diseret ke sumur yang ada di belakang rumah dan dimasukkan ke dalam.
Agar tak ketahuan, seluruh barang yang ada pada korban juga dimasukkan, termasuk helm yang dikenakan korban kedua.
Pelaku juga sempat menyeka darah korban yang tercecer dengan sarung. Lalu, membuangnya bersama jasad korban.
5. Pelaku Kabur dengan Motor dan Mengambil Harta Korban.
Setelah menghabisi kedua korban, pelaku sempat pergi melarikan diri. Namun, beberapa saat berselang, pelaku kembali. Tujuannya mengambil dompert, hp serta laptop korban.
Tak hany itu, pelaku juga membawa kabur mobil Sigra milik orang tua korban yang diparkir di teras depan. Mobil ini pula yang digunakan pelaku membawa barang-barang berharga milik korban.
Namun, di tengah perjalanan, mobil ditinggalkan pelaku. Mobil ditinggal di area persawahan, sekitar 2 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu, pelaku kabur dan bersembunyi di sebuah penginapan di kawasan Sedati, Sidoarjo.
Tetapi, mobil ini justru menjadi petunjuk bagi polisi untuk mengungkap pelaku. Apalagi, mobil dan pelaku juga sempat terdeteksi CCTV yang terpasang di jalan.
6. Pelaku ditembak kaki karena berusaha kabur.
Hasil penyelidikan polisi, pelaku HE bersembunyi di sebuah penginapan di kawasan Sedati. Namun, polisi berhasil mendeteksi dan melakukan penggerebekan.
Saat itu pelaku sempat menolak membukakan pintu kamar, hingga akhirnya polisi mendobrak. Saat itulah pelaku berusaha lari, sehingga terpaksa diambil tindakan tegas terukur. Pelaku ditembak bagian kakinya.
Setelah itu, pelaku langsung digelandang ke kantor polisi bersama sejumlah barang bukti.
7. Kedua Korban Masih Berstatus Pelajar
Dua perempuan kakak beradik korban pembunuhan di Sidoarjo masih berstatus pelajar. Sang kakak Dira Vani (20) masih duduk dibangku kuliah. Sedangkan sang adik, Dea Clara masih kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menurut keterangan warga, kedua kakak beradik tersebut sering berada di rumah sendirian. Apalagi sejak pandemi. Sebab, kedua orang tua mereka bekerja membuka warung kopi yang berjarak cukup jauh dari tempat tinggalnya.
Kondisi tersebut yang diduga sengaja dimanfaatkan pelaku untuk beraksi. Pelaku memanfaatkan rumah yang sepi tanpa keberadaan orang tua mereka.
"Mereka jarang keluar. Pendiam. Biasanya yang besar, yang kuliah karang keluar," kata salah seorang warga, Yusuf, Selasa (7/9/2021).
Editor: Ihya Ulumuddin