7 Baju Adat Jawa Timur dan Ciri Khasnya yang Belum Diketahui Banyak Orang

4. Baju Mantenan
Baju adat Jawa Timur satu ini digunakan khusus ketika acara pernikahan. Dipakai oleh pengantin laki-laki dan perempuan. Baju mantenan ini beragam jenisnya, menyesuaikan dengan daerah masing-masing.
Dalam perkembangannya, kini banyak pengantin yang masih mengikuti keseluruhan tata cara pernikahan adat, lengkap dengan baju adat yang digunakan. Namun, ada pula yang hanya menggunakan baju adatnya saja, tetapi tidak melakukan prosesi pernikahan dengan lengkap.
Ciri khas dari baju Mantenan ini berwarna dasar hitam, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Untuk memperindah penampilan, terdapat sulaman benang emas pada baju adat ini mulai dari bagian leher, hingga ke dada, dan menyambung ke seluruh bagian pinggir, termasuk ujung lengan.
Adapun aksesoris yang dikenakan antara lain odheng, bunga melati, arloji, kain selempang, tongkat, dan lain-lain.
5. Baju Adat Jawa Timur Cak dan Ning
Baju adat Jawa Timur ini biasa dipakai untuk festival Cak dan Ning, seperti festival Abang dan None di Jakarta. Festival ini merupakan ajang kompetisi unjuk prestasi pemuda-pemudi di Surabaya. Cak merupakan panggilan untuk laki-laki dan Ning adalah panggilan untuk perempuan.
Baju untuk Cak berupa beskap berlengan panjang yang dihiasi dengan beberapa aksesoris terutama di depan dada sebelah kanan dan menggunakan Odheng sebagai penutup kepala. Sedangkan baju Ning berupa pakaian kebaya dengan warna yang beragam dan dipadukan bawahan berupa kain jarik bermotif batik.
Pada awalnya, rambut pada Ning menggunakan bun (sanggul). Karena itu, kain yang digunakan untuk menutup kepala, seperti kerudung namun berbeda dengan hijab.
Editor: Ihya Ulumuddin