54 Bom Pipa Ditemukan di Rumah Pelaku Ledakan Mapolrestabes
JAKARTA, iNews.id – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan Gegana Brimob Polda Jatim meledakkan puluhan bom rakitan yang ditemukan di rumah kontrakan pelaku ledakan Mapolrestabes Surabaya, Tri Murtono, Jalan Tambak Medokan Ayu Gang 6 Surabaya. Bom telah diledakkan di tiga lokasi berbeda, Selasa (15/4/2018).
Pantauan di lokasi kejadian, ledakan hebat terdengar di Medokan Ayu sekitar pukul 15.40 WIB. Ledakan itu hasil penyisiran Densus 88 di rumah kontrakan yang dihuni Tri Murtono dan keluarganya. Tri merupakan terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).
Densus 88 dan Gegana Brimob Polda Jatim sebelumnya telah mengamankan rumah itu hingga radius 600 meter. Warga di lokasi itu pun telah dievakuasi.
Seorang petugas Gegana di lokasi kejadian menyebutkan, ada puluhan bom ditemukan di rumah pelaku setelah dilakukan penggeledahan pada pagi tadi. Selepas peledakan, polisi keluar dengan membawa tujuh kantong kertas warna cokelat dan dua tas.
Keterangan lain menyebutkanb polisi mengamankan 27 kotak plastik tertutup yang di dalamnya terdapat masing-masing 2 bom pipa triacetone triperoxide (TATP.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, ditemukan sejumlah bom pipa aktif di rumah Tri. ”Ada juga detonator,” kata dia.
Sementara itu Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, bom telah diledakkan dengan cara dikubur lebih dulu di tanah dengan kedalaman tertentu. ”Setelah itu ditimbun menggunakan pasir dan diledakkan karena polanya seperti itu," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Selasa (15/5/2018)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, Pemkot Surabaya menawarkan lahan untuk digunakan peledakan bom itu kepada Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan.
”Karena awalnya bom akan dibawa ke Pusdik Brimob di Watu Kosek, Pasuruan. Itu terlalu jauh. Gak usah lah Pak (Kapolrestabes), saya carikan lahan di sekitar situ. Akhirnya, kita siapkan lahan BTKD (Bekas Tanah Kas Desa) di Medokan Sawah Timur yang luas, sekarang kita sedang melakukan penggalian di sana,” kata Risma.
Mengantisipasi serangan teroris, Pemkot Surabaya juga tengah menyiapkan alat untuk mendeteksi dini warga-warga yang mencurigakan. Nantinya, Pemkot Surabaya bisa memantau warga itu apakah baru kembali dari luar negeri atau bagaimana, sehingga pengembangan alat ini nanti akan bekerjasama dengan pihak Imigrasi dan pihak kepolisian.
“Semoga segera selesai. Nanti kalau sudah siap, akan saya sampaikan ke teman-teman media,” kata dia.
Selain itu, Wali Kota Risma memastikan bahwa saat ini Pemkot Surabaya juga membentuk trauma center untuk mendampingi anak-anak korban bom di Surabaya. Meskipun, sejak awal kejadian, tim psikolog Pemkot Surabaya sudah mendampingi pihak keluarga yang menjadi korban bom.
Editor: Zen Teguh