PROBOLINGGO, iNews.id - Petugas gabungan dari sejumlah kementerian/lembaga akhirnya mampu mengevakuasi hiu paus yang terjebak di Kanal Inlet PLTU Paiton Probolinggo, Jawa Timur (Jatim). Proses penyelamatan itu berlangsung pada Kamis (19/9/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.
Misi penyelamatan ini dilakukan secara terpadu oleh tim dari Lanal Banyuwangi, Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut KKP, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, BPSPL Denpasar, BKSDA Jatim.
4 Tim Disiapkan dalam Misi Selamatkan Hiu Paus di Kanal PLTU Paiton Probolinggo
Kemudian melibatkan juga petugas dari Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkit (PJB UP) Paiton, PT YTL Jawa Power, PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI), KSOP Probolinggo, masyarakat dan FKH Unair.
"Kami sampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh tim di Paiton. Akhirnya hiu paus dapat kembali ke laut dengan selamat dan dalam kondisi sehat," kata Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Brahmantya Satyamurti Poerwadi, dalam siaran pers yang diterima iNews.id, Sabtu (24/9/2019).

KKP Berupaya Evakuasi Hiu Paus yang Terjebak di Kanal PLTU Paiton Probolinggo
Menurut dia, tim bekerja dengan hati-hati supaya tidak melukai dan membuat hiu paus tersebut stres. Selain itu, jangan sampai timbul kecelakaan kerja yang berakibat terganggunya sistem PLTU Paiton.
Proses evakuasi Hiu Paus di PLTU Paiton Probolinggo pada Kamis lalu dengan teknik kantong jaring. (Foto: Istimewa)
"Tentunya memastikan juga keselamatan personel yang melakukan evakuasi," ujar dia.
Evakuasi hiu paus yang dipimpin Komandan Kodim 0820/Probolinggo, Letkol Inf. Imam Wibowo. Prosesnya berlangsung selama empat hari sejak 16 September lalu, menggunakan teknik jaring kantong.
Kepala BPSPL Denpasar, Suko Wardono mengatakan, evakuasi diawali dengan memasukkan jaring kantong ke kanal inlet dengan mobile crane berkapasitas 30 ton. Namun, crane tidak kuat menahan jaring kantong yang terbawa arus.
"Kemudian dilakukan penggantian crane dengan kapasitas yang lebih besar yaitu 50 ton," ujar dia.
Sementara itu, tim sekoci berusaha menggiring hiu paus dengan menggunakan umpan menuju jaring kantong. Jaring kantong diturunkan dari sisi kiri kanal inlet dengan pertimbangan mobilitas dari mobile crane.
Setelah ikan masuk, bingkai besi dilepaskan dan jaring kantong diikat agar dapat ditarik oleh sea raider menuju mulut kanal inlet untuk dibebaskan ke laut lepas. Setelah itu, barulah ikan dilepas.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal













