3 Desa di Mojokerto Terendam Banjir Luapan Sungai Lamong, Begini Kondisinya

MOJOKERTO, iNews.id - Tiga desa di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto terendam banjir akibat luapan anak Sungai Bengawan Solo, Minggu (19/2/2023). Selain ratusan rumah, banjir akibat luapan Sungai Lamongn juga merendam jalan antardesa. 

Tiga desa yang terendam banjir yakni Desa Talung Blandong, Desa Pulorejo dan Desa Banyulegi. Di Desa Talung Blandong, banjir terjadi di Dusun Talun Brak, berbatasan dengan wilayah Gresik. 

Baca Juga

Banjir Solo Surut, Tanggap Darurat 14 Hari Tetap Diberlakukan

Di lokasi ini, ketinggian banjir rata-rata mencapai paha orang dewasa. Akibatnya, aktivitas warga pun terganggu. 

Salah seorang warga, Vera, mengatakan, sungai meluap mulai pukul 04.00 WIB dan terus meningkat hingga Minggu siang. Banjir ini merupakan kejadian rutin setiap tahun pada bulan Februari. 

Baca Juga

Banjir di Lamongan Rendam 3.640 Rumah, Aktivitas Warga Lumpuh

Beberapa warga memilih bertahan. Sementara sebagian lagi memilih mengosongkan rumah dan pindah ke rumah tetangga yang lebih aman. 

"Masuknya (air) cepat ya. Keliatanya naik dan semoga surut. Bingung, angkat-angkat barang sendiri," katanya.

Baca Juga

Tanggul Anak Sungai Bengawan Solo Jebol, Petani Bojonegoro Terpaksa Panen Dini 

Vera mentatakan, banjir ini terjadi setiap tahun. Bahkan bisa sampai tiga kali. "Banjir ini yang kedua. Banyak yang kebanjiran, satu dusun," ujarnya. 

Sementara di Desa Pulorejo, akses jalan terputus karena jembatan Klanting meluap menutup akses jalan antardesa. Sepuluh rumah di tepi jalan Jembatan Klanting juga terendam. 

Petugas tagana dan Koramil Dawarblandong membantu warga untuk menyelamatkan barang-barang berharga. Sementara di sisi timur, banjir juga terjadi di Desa Banyulegi yang juga memutus jalan akses desa. 

Sementara itu sampai saat ini belum ada upaya tegas dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto mapupun pemerintah pusat untuk melakukan pengerukan Sungai Lamong. 

Editor: Ihya Ulumuddin