22 Perjalanan KA di Sidoarjo Terlambat akibat Rel Kebanjiran

SIDOARJO, iNews.id – Banjir yang melanda  Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (26/11/2017), tidak hanya mengganggu arus lalulintas kendaraan dari dan menuju Kota Surabaya-Pasuruan dan Malang.

Banjir tersebut juga mengakibatkan puluhan perjalanan kereta api (KA) mengalami keterlambatan akibat rel terendam banjir. Keterlambatan KA rata-rata mencapai 30 menit dari waktu normal karena laju KA dibatasi maksimal 5km per jam.

Baca Juga

Banjir Setinggi Lutut Orang Dewasa, Jalan Raya Porong Lumpuh

Banjir di kawasan tersebut menutupi sebagian rel KA sepanjang 300 meter. Hingga malam ini, belum ada tanda-tanda genangan air di Jalan Raya Porong akan surut.

Keterlambatan KA tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan ribuan calon penumpang. Mereka menunggu kedatangan KA di emperan peron stasiun.

Kepala Stasiun KA Sidoarjo, Dinasega Didika Dahana mengatakan ketinggian air yang merendam rel di atas 10 cm bisa membahayakan perjalanan KA.

“Keterlambatan kedatangan KA mulai terjadi sejak Sabtu (25/11/2017) malam, namun paling menonjol terjadi pada Minggu pagi,” kata dia.

Dia menjelaskan, meski terjadi keterlambatan belum ada pembatalan perjalanan karena KA masih diizinkan melintasi rel yang tergenang dengan batas tolrenasi kecepatan yang sudah ditentukan.

“Sampai sekarang masih 0 km, tapi belum sampai terjadi pembatalan KA. Kalau pihak stasiun masih mengizinkan KA terus berjalan ya tetap lanjut dengan batasan toleransi kecepatan KA 5 km per jam,” katanya.

Sementara itu, pengendara sepeda motor memilih menghindari Jalan Raya Porong yang tergenang banjir dengan melintasi tanggul penahan lumpur dan melalui jalan arteri baru Porong.

Sebelum diberitakan, Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, dilanda banjir, Minggu (26/11/2017). Akses penghubung Kota Surabaya-Pasuruan dan Malang ini terendam air hingga lutut orang dewasa. Akibatnya lalu lintas dari dan menuju Kota Malang terganggu. Panjang genangan air yang mencapai 300 meter, membuat kendaraan tidak leluasa berjalan.

Editor: Kastolani Marzuki