20 Tahun Berpisah, Khofifah Kembali Bernostalgia dengan PPP

SURABAYA, iNews.id – Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendapat hadiah jas Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pakaian kebesaran PPP ini diberikan langsung oleh Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) kepada Khofifah pada acara Rakorwil dan Halaqoh Ulama DPD PPP Jatim di Surabaya, Jumat (16/3/2018).

Bagi Khofifah, mengenakan jas PPP adalah nostalgia. Sebab, ketua umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini pernah menjadi politisi, bahkan pengurus partai berlambang Ka'bah tersebut. Khofifah mengaku, terakhir kali mengenakan jas PPP adalah 20 tahun silam. Khofifah mengakui tidak bisa melupakan sejarah perjuangannya di dunia politik bersama PPP. Dia banyak belajar di partai itu.

“Saya tahun 1992 belajar kampanye di PPP. Saya juga belajar saat menjadi ketua fraksi PPP DPR RI dan di MPR dengan Fraksi PPP. Saya tidak pernah melupakan proses pengantaran PPP di legislatif dan di etape berikutnya,” ujar Khofifah saat sambutan di Rakorwil PPP Jatim di Surabaya, Jumat (16/3/2018).

Dia mengakui komunikasi dengan PPP mengalami fluktuasi. Ada kalanya sangat intensif dan di lain waktu mengalami penurunan. Namun, hal ini tidak menurunkan kualitas hubungan dengan PPP. “Saya bersama Nyai Mahfudhoh (Majelis Tinggi PPP) yang juga jajaran pimpinan PPP rela bernapas berseiring dengan saya,” ujar Khofifah membuktikan kualitas hubungannya dengan PPP.

Khofifah lebih lanjut mengatakan, bersama PPP, dia berkomitmen untuk warga Jatim. Salah satunya dengan mengentaskan kemiskinan. Hal ini juga selaras dengan cita-cita PPP.

Sementara Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa' Noer menyambut baik respons Khofifah tersebut. Dia dan seluruh elemen partai berkomitmen untuk memenangkan Khofifah-Emil di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim pada 27 Juni nanti. “Rakorwil ini menjawab pertanyaan yang tidak benar soal keseriusan dukungan PPP. Rakorwil ini juga untuk membahas strategi pemenangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim,” paparnya.

Musyafa' menyampaikan, bagi PPP, Khofifah bukan sosok asing. Sebab Khofifah lahir dan besar di PPP. “Maka tidak salah jika PPP memilih khofifah di Pilgub Jatim. Tidak salah jika beliau nanti ikut cawe-cawe membesarkan PPP,” ujarnya.

Musyafa' mengakui, sebelumnya terjadi pro dan kontra dukungan PPP di Pilgub Jatim. Namun, setelah turun rekomendasi dari pusat, tidak ada alasan keluarga PPP untuk tidak mendukung Khofifah-Emil. “(PPP) Belum maksimal saja Khofifah sudah unggul, apalagi kalau sudah gas kenceng, pasti menang,” tuturnya.